Harga BBM Akan Turun Awal Bulan April, Tetapi Tidak Terlalu Besar
Ini dilakukan untuk antisipasi jika dalam waktu dekat harga minyak dunia kembali naik.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Anda yang berharap harga bahan bakar minyak (BBM) turun signifikan, ada baiknya membuang jauh harapan itu.
Meski pemerintah memastikan harga BBM akan turun per April, namun penurunannya tak bakal gede.
Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintah akan masih akan mematok harga BBM di atas harga keekonomiannya atau di atas harga pasar.
Ini dilakukan untuk antisipasi jika dalam waktu dekat harga minyak dunia kembali naik.
Pemerintah khawatir jika harga minyak dunia naik yang kemudian diikuti oleh kenaikan harga BBM di dalam negeri, dampaknya tidak sebanding ketika pemerintah menurunkan harga BBM.
"Strategi penurunan yang kami lakukan lebih smoothing," kata Sudirman usai rapat koordinasi tentang perkembangan harga BBM bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan menteri terkait, Kamis (24/3/2016).
Hanya saja, Sudirman tidak mengatakan berapa harga keekonomian BBM saat ini.
Begitu pun harga BBM yang akan berlaku per 1 April nanti.
Yang jelas penurunan harga BBM untuk jenis Premium kelak tidak akan sampai Rp 1.000 per liter.
"Penurunan harga itu sudah sangat sangat signifikan dari saat ini," janji Sudirman.
Menurut Sudirman, meski harga acuan minyak di Mean of Platts Singapore (MOPS) terus turun dalam tiga bulan terakhir, namun harganya diproyeksikan akan mengalami kenaikan secara perlahan hingga tahun 2019 nanti.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengakui, penurunan yang terjadi dalam tiga bulan terakhir itu membuat kinerja penjualan BBM Pertamina mengalami surplus.
"Jika di tahun 2015 penjualan BBM minus, sekarang surplus semua," kata Dwi senang.
Sayang, seperti Sudirman, Dwi juga belum mau membuka berapa surplus yang dibukukan oleh Pertamina.
Sebab, hal itu akan disamakan terlebih dulu setelah pembukuan kuartal pertama selesai dilakukan.