6 Fakta Menarik Hari Raya Nyepi, Internet Mati Hingga Kontribusi Untuk Dunia

Tahun ini, perayaan Nyepi khususnya di Bali diterapkan peraturan baru, yakni layanan internet dimatikan

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribun Bali
Hari Raya Nyepi 

Baca: Depresi Diperkosa Bosnya, Pria Ini Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 10 Gedung Apartement

“Telkom sebagai BUMN penyedia layanan digital communication menjalankan imbauan dari pemerintah sehingga layanan Indihome (internet dan TV ) akan dimatikan untuk sementara selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi,” ungkap General Manager Telkom Denpasar, I Komang Widnyana Karang, kepada Tribun Bali, Kamis (15/3/2018).

Selain itu, beberapa media sosial juga akan diblokir sementara waktu.

Gmedia, perusahaan internet service provider, juga mengumumkan pemblokiran sementara layanan internet pada Hari Raya Nyepi.

Hal ini juga mengacu pada Surat Edaran Kemkominfo.

Gmedia yang beroperasi di Bali sejak 2009 akan memblokir akun sosial media di antaranya facebook, twitter, google plus, instagram, pinterest, tumblr, flickr, linkedin, Ask FM, serta social "chats" apps (line, whatsApp,path, BBM, Skype dll).

Pemblokiran secara serentak dilakukan pada Sabtu (17/3/2018) mulai pukul 06.00 Wita, dan kembali aktif pada Minggu (18/3/2018) pukul 06.00 Wita.

Adapun layanan internet selain yang dimaksudkan (social media) masih tetap aktif secara normal.

 Baca: Sempat Putus, Wanita Ini Lamar Mantan Pacar Yang Amputasi Kakinya Karena Kecelakaan, Romantis !

2. Kurangi Emisi

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali Gede Suarjana menyampaikan, pelaksanaan Nyepi, ketika aktivitas masyarakat, terutama kendaraan, dihentikan, bisa mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) di Bali.

Dikutip dari Kompas.com, rata-rata CO2 yang terbuang ke udara di Bali mencapai 20,183 juta ton per hari.

"Jika saat Nyepi, maka besaran itulah yang akan berkurang, dan kualitas udara kita akan baik," kata Gede Suarjana, di Denpasar, Senin (7/3/2016).

Suarjana mengatakan, sumber yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara atau emisi CO2 terdapat di beberapa sektor, seperti rumah tangga dengan pemanfaatan listrik, pembakaran minyak, sampah yang memberikan kontribusi pencemaran 3,576 juta ton per hari, sektor industri sebesar 0,09 juta ton per hari, transportasi sebesar 3,156 ton per hari, dan sampah 12,356 juta ton per hari.

"Kalau ini bisa berhenti sejenak, saya yakin kualitas udara kita akan semakin baik. Sangat menguntungkan buat kita yang tinggal di Bali," tambahnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved