6 Fakta Menarik Hari Raya Nyepi, Internet Mati Hingga Kontribusi Untuk Dunia
Tahun ini, perayaan Nyepi khususnya di Bali diterapkan peraturan baru, yakni layanan internet dimatikan
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - penganut agama Hindu akan merayakan Nyepi esok hari, Sabtu (17/3/2018).
Hari Raya Nyepi merupaka perayaan untuk tahun baru umat Hindu yang didasarkan pada penanggalan atau kalender Caka.
Sesuai dengan namanya, umat Hindu tidak diperkenankan melakukan kegiatan, termasuk pelayanan umum kecuali rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Tahun ini, perayaan Nyepi khususnya di Bali diterapkan peraturan baru, yakni layanan internet dimatikan.
Penonaktifan layanan internet tersebut hanya berlaku untuk jaringan internet ponsel.
Baca: Waduh ! Uang Lembur Perawat Yang Tangani Setya Novanto Setelah Tabrak Tiang Listrik Belum Dibayar
Hal itu dilakukan untuk menambah kekhusyukan ritual Nyepi.
Selain itu, hari Raya Nyepi ini juga memiliki pengaruh terhadap perekonomian dan lingkungan.
Berikut 6 fakta menarik soal Hari Raya Nyepi yang dirangkum TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber.
1. Internet Mati
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menegaskan pihaknya menghormati seruan Majelis-Majelis Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Bali.
Pemerintah pun mendukung Nyepi di Bali tanpa internet.
Hal itu diwujudkan dalam surat edaran Kementerian Kominfo Nomor 72/HM/Kominfo/03/2018 tanggal 14 Maret 2018 tentang Tindak Lanjut Seruan Bersama Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Dalam Rangka Pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 378 Tahun 2018 tanggal 14 Maret 2018 tentang Imbauan untuk melaksanakan Seruan Bersama Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2018.
Khususnya poin 4 yaitu provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) dari Hari Sabtu, 17 Maret 2018 pukul 06.00 Wita sampai Minggu, 18 Maret pukul 06.00 Wita.
Baca: Depresi Diperkosa Bosnya, Pria Ini Bunuh Diri Lompat Dari Lantai 10 Gedung Apartement
“Telkom sebagai BUMN penyedia layanan digital communication menjalankan imbauan dari pemerintah sehingga layanan Indihome (internet dan TV ) akan dimatikan untuk sementara selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi,” ungkap General Manager Telkom Denpasar, I Komang Widnyana Karang, kepada Tribun Bali, Kamis (15/3/2018).
Selain itu, beberapa media sosial juga akan diblokir sementara waktu.
Gmedia, perusahaan internet service provider, juga mengumumkan pemblokiran sementara layanan internet pada Hari Raya Nyepi.
Hal ini juga mengacu pada Surat Edaran Kemkominfo.
Gmedia yang beroperasi di Bali sejak 2009 akan memblokir akun sosial media di antaranya facebook, twitter, google plus, instagram, pinterest, tumblr, flickr, linkedin, Ask FM, serta social "chats" apps (line, whatsApp,path, BBM, Skype dll).
Pemblokiran secara serentak dilakukan pada Sabtu (17/3/2018) mulai pukul 06.00 Wita, dan kembali aktif pada Minggu (18/3/2018) pukul 06.00 Wita.
Adapun layanan internet selain yang dimaksudkan (social media) masih tetap aktif secara normal.
Baca: Sempat Putus, Wanita Ini Lamar Mantan Pacar Yang Amputasi Kakinya Karena Kecelakaan, Romantis !
2. Kurangi Emisi
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali Gede Suarjana menyampaikan, pelaksanaan Nyepi, ketika aktivitas masyarakat, terutama kendaraan, dihentikan, bisa mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) di Bali.
Dikutip dari Kompas.com, rata-rata CO2 yang terbuang ke udara di Bali mencapai 20,183 juta ton per hari.
"Jika saat Nyepi, maka besaran itulah yang akan berkurang, dan kualitas udara kita akan baik," kata Gede Suarjana, di Denpasar, Senin (7/3/2016).
Suarjana mengatakan, sumber yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara atau emisi CO2 terdapat di beberapa sektor, seperti rumah tangga dengan pemanfaatan listrik, pembakaran minyak, sampah yang memberikan kontribusi pencemaran 3,576 juta ton per hari, sektor industri sebesar 0,09 juta ton per hari, transportasi sebesar 3,156 ton per hari, dan sampah 12,356 juta ton per hari.
"Kalau ini bisa berhenti sejenak, saya yakin kualitas udara kita akan semakin baik. Sangat menguntungkan buat kita yang tinggal di Bali," tambahnya.
Baca: TKW Asal Indonesia Tewas Mengenaskan di Dalam Lemari Bikin Merinding, Simak 4 Faktanya
3. Hemat Listrik
Selain mengurangi emisi, Nyepi juga bisa menghemat listrik hingga 60 persen.
Untuk perayaan Nyepi tahun lalu di Bali, penghematan pengeluaran listrik mencapai Rp 4 miliar.
“Selain itu, pada saat Nyepi di Bali juga terjadi penghematan listrik sebanyak 60 persen , dan jika dirupiahkan mencapai Rp.4 Miliar, atau sekitar 290 Megawatt,” papar Andri saat menggelar jumpa pers di Kantor WWF Indonesia Cabang Bali, Jalan Pemuda, Denpasar, Sabtu (18/3/2017) sore.
4. Hemat Bahan Bakar
Bukan hanya itu. Pada saat Nyepi di Bali, lanjut Andri Purba, terjadi penghematan bahan bakar solar sebanyak 500.000 liter atau sebesar Rp.3 Miliar.
Ini akibat pengistirahatan dua pembangkit listrik di Bali.
Kedua pembangkit yang distop operasinya tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron yang biasa menghasilkan listrik sebesar 80 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk, yang biasa menghasilkan listrik sebesar 130 MW.
5. World Silent Day
Hari Raya Nyepi juga menginspirasi dunia dengan ditetapkannya World Silent Daysetiap tanggal 21 Maret.
Baca: Tak Cuma Cantik, Ini Bukti Sarwendah Sosok Istri Idaman, Ruben Onsu Beruntung Banget
6. Ketenangan
Tentu saja suasana sunyi dan hening membawa ketangan yang berdampak positif pada kondisi psikis umat Hindu.
Hal ini akan terasa agi mereka yang penat dalam bekerja, dan mereka yang jarang bisa berkumpul dengan keluarga karena urusan kerja.