300 Wanita Jadi Korban Kasus Video Telanjang Oleh Napi di Lapas, Pengakuan Pria Ini Bikin Geregetan

Polisi menetapkan Tiga orang tersangka dalam kasus tersebut dan semuanya berstatus napi di dalam lapas tersebut.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Saksi T dan Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana, di Mapolrestabes Bandung, Rabu (11/4/2018). 

‎Tersangka kemudian menjalin pertemanan dengan korban perempuan secara acak.

Setelah terjalin pertemanan, tersangka berkomunikasi via pesan instan, berlanjut hingga phone sex dan akhirnya video call dan tersangka meminta korban telanjang.

Baca: Jessica Iskandar Pamit Ke Amerika Serikat, Ruben Onsu Tak Kuasa Tahan Tangis

"Rekaman video telanjang itu dijadikan oleh pelaku untuk memeras, diancam dulu. Jika tidak transfer sejumlah uang, video telanjang akan dikirim ke saudara terdekat dan masyarakat," kata Hendro.

Akibat perbuatan tersangka, banyak korban yang depresi.
"Bahkan ‎ada yang mau bunuh diri karena takut. Karenanya, si korban bersedia transfer. Belum puas juga, ngancam lagi, transfer lagi sampai akhirnya korban kehabisan uang," kata Hendro.

Kasus ini terungkap saat korban perempuan, berinisial Bunga (40) melaporkan kasus tersebut ke Satreskrim Polrestabes Bandung. ‎

"Hasil penyelidikan kami, korban sebanyak 300 orang semuanya perempuan. Namun, dari ponsel pelaku yang kami sita, ada 89 perempuan yang video telanjangnya disimpan di ponsel pelaku," kata Hendro.

Korban berasal dari Kota Bandung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Medan, Kabupaten Subang, TKW di Arab Saudi, Sumatera Barat, Bali hingga Jawa Timur.

"Setiap korban menyetor uang mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 40 juta pada pelaku," kata dia.

Saksi T (28) dan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Rabu (11/4/2018).
Saksi T (28) dan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Rabu (11/4/2018). (Tribun Jabar/ Mega Nugraha)

Kapolres melanjutkan, Uang yang mengalir pada pelaku mencapai ratusan juta bahkan lebih karena modus tersebut sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.

Saksi kunci kasus tahanan Lapas Narkotika Kelas II A Jelekong Kabupaten Bandung, berinisial T (28) menyebut mayoritas petugas lapas mengetahui modus pemerasan napi pada korban perempuan sedang telanjang dan masturbasi.

"Uangnya ditransfer dan ditarik tunai oleh orang luar. Setelah ditarik tunai, uang masuk ke dalam lapas. Uangnya untuk orang yang bekerja yakni para Napi. Sistemnya gaji, per minggu Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Sebelum dibagikan pada para pekerja, dikumpulin dulu ke kepala kamar kemudian diberi resi. Lewat pesan WA dikirimkan bukti setor ke kepala kamar setelah itu diserahkan pada satu Napi yang bertugas sebagai administratur," kata T di Mapolrestabes Bandung,

Baca: Perampok Yang Membunuh Pensiunan TNI AL Beri Pengakuan Tak Biasa, Ditangkap Saat Berkelahi

Baca: Nenek 70 Tahun di Sidoarjo Jualan Miras : Saya Sudah Puluhan Tahun Jualan

Ditanya berapa yang hasil perasan dari korban, T menyebut angka fantastis dari modus yang dijalankan sejak dua tahun tersebut. ‎

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved