Sering Mainan Pulpen Laser, Mata Anak Usia 9 Tahun Ini Terancam Buta

Menurut laporan di New England Medical Journal (NEMJ), anak tersebut bermain dengan pulpen laser yang mengeluarkan sinar hijau.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Kolase TribunBogor
ilustrasi anak dan pulpen laser 

Pasalnya, saraf-saraf disekitar lubang itu benar-benar lenyap, membuat operasi tidak berguna.

Itu sebabnya dalam NEMJ, yang terbit pada Kamis (21/6/2018), para dokter yang menangani kasus ini memperingatkan para orangtua.

Orangtua sudah seharusnya waspada akan bahaya yang bisa mengubah kehidupan akibat kuatnya sorotan dari sinar laser.

Rupanya, ayah dari anak itu membeli pulpen laser dari seorang pedagang kaki lima, untuk putranya sebagai mainan.

pulpen laser
pulpen laser ()

Baca: Hadiri Acara Bergengsi Kerajaan Inggris, Maia Estianty Ditemani Danny, Netizen Ramai Tuliskan Doa

Baca: Kata Pengacara Aman Abdurrahman: Saya Divonis Mati, Saya Sujud Syukur

Dilansir dari MailOnline, laser berbahaya sebagai sebuah mainan untuk alasan apapun.

Sinar laser berbeda dengan sinar yang biasanya.

Pertama, sinar itu hanya memiliki satu panjang gelombang, dengan satu warna khusus.

Panjang gelombang sinar khususnya ditentukan oleh jumlah energi yan dikeluarkan ketika elektron yang terbentuk memancar ke orbit yang rendah.

Lebih dari itu, sinar laser mengarah langsung.

Bila sinar laser menghasilkan sebuah pancaran sangat kuat, sebuah senter menghasilkan cahaya yang menyebar.

Baca: Tak Dapat Formulir C6, Warga Masih Bisa Gunakan Hak Suaranya Dengan Ketentuan Berikut

Baca: Plt Wali Kota Foto Acungkan Satu Jari Telunjuk, Netralitas ASN Kota Bogor Diragukan

Satu hal yang menjadi masalah besar dalam kasus ini, menurut Dr. Sofia Androudi, adalah warnanya.

Sinar laser warna hijau dan biru lebih berbahaya daripada sinar laser warna merah atau oranye.

Penyebabnya, frekuensi yang dihasilkannya sekitar 550 nanometer, yang berarti luar biasa kuat.

Sekarang ini, sinar laser warna memancarkan sekitar 670 nanometer.

Sebagai hasilnya, pengelihatan mata kiri anak tersebut lenyap.

Ia butuh jarak 6 meter untuk melihat benda yang sebenarnya bisa dilihat dari jarak 30,5 meter.

“Walaupun operasinya bisa sukses, anak itu tetap tidak bisa melihat,” kata Dr. Sofia Androudi.

(Intisari / Khena Saptawaty)

Artikel ini tayang di intisari - Jangan Sepelekan Pulpen Laser, Mata Anak Ini Berlubang Akibat Bermain Pulpen Laser

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved