Cerita Dibalik Patung Menggantung dan Rentetan Kecelakaan di Pintu Perlintasan Kereta di Bogor

Patung manekin dipasang di pintu perlintasan kereta di Kampung Kranji Timur, Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Patung di palang pintu perlintasan kereta api di Kampung Kranji Timur, RT 01/09, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor 

Bunyi alarm pada pintu perlentasan rel kereta sudah diatur secara otomatis.

Artinya, alarm akan otomatis berbunyi bila kereta akan mendekati perlintasan rel, sehingga bukan dinyalakan oleh pertugas perlintasan rel.

Seorang petugas perlintasan rel di Jalan RE martadinata, Ujang Achmad mengatakan tugasnya hanyalah menutup dan membuka pintu perlintasan rel.

"Palang kereta itu ditutup karena jarak kereta sudah dekat, bukan karena waktu kereta sampai lewat pos itu berapa lama. Masih banyak masyarakat yang salah kaprah," katanya, ketika ditemui di pos kereta api, di jalan RE Martadinata, Selasa (9/10/2018).

 Kado Adipati Dolken untuk Vanesha Prissilia - Obrolannya Sederhana tapi Bikin Pasangan Muda Baper

Pilpres 2019 - Jokowi Optimis Raih 70 Persen Suara di Jawa Timur

Ia menjelaskan, banyak masyarakat yang 'bandel', yakni masih tetap melaju ketika pintu palang rel kereta sudah ditutup.

Hal ini ia utarakan karena banyaknya pengendara yang menganggap bahwa ketika palang rel kereta baru ditutup, kereta masih jauh dan masih ada waktu untuk melintas.

Padahal alarm di perlintasan rel menyala secara otomatis ketika kereta akan mendekat,

Di bawah rel kereta, ada sebuah benda yang akan mengirimkan sinyal ke pos perlintasan kalau kereta akan melintas.

 Cucu Bung Hatta Ungkap Masih Punya Hubungan Saudara dengan Sandiaga - Begini Silsilah Keluarganya

Sinyal tersebut  akan menyalakan alarm di perlintasan palang pintu rel.

Karena alarm berbunyi, barulah petugas PJL menutup palang pintu rel kereta api.

"Jarak kereta menuju pos itu sekira satu kilometer (km). Dekat sekali kan? Sementara kecepatan kereta sendiri diatur masinis. Tapi, masinis juga masih mengikuti arahan dalam mengatur kecepatan kereta. Karena itu, tidak benar pemikiran kalau masih ada beberapa menit atau detik sampai kereta melewati palang rel," bebernya panjang lebar.

Selain itu, seorangpetugas juga akan berkomunikasi dengan petugas di pos lain untuk menginformasikan ketika kereta mau melintas dan telah aman melaju melalui pos-nya.

"Sebutannya alat yang biasa digunakan untuk komunikasi ini beda-beda. Ada yang bilang telepon, sebagian sebutnya toka," terangnya.

Seorang petugas bekerja selama 8 jam dan dalam satu hari, ada tiga shift.

Selama 8 jam bekerja, petugas tidak akan beristirahat karena harus membuka dan menutup palang rel ketika kereta akan melintas.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved