Pilpres 2019

Setelah Prabowo-Sandiaga, Kini Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu, Moeldoko: Kampungan Lah Itu!

Jokowi dilaporkan ke Bawaslu karena diduga melakukan kampanye terselubung setelah sebelumnya Pasangan Capres Prabowo-Sandi juga dilaporkan ke Bawaslu

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Presiden Jokowi saat mengecek harga dan berbelanja di Pasar Bogor, Kota Bogor, Selasa (31/10/2018) malam. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usai Prabowo-Sandi dilaporkan ke Badan pengawas pemilu (Bawaslu), kini giliran Presiden Jokowi yang dilaporkan, Selasa (30/10/2018)

Jokowi dilaporkan ke Bawaslu karena diduga melakukan kampanye terselubung saat peresmian pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu, Sabtu (27/10/2018) lalu.

Jokowi diketahui dilaporkan ke Bawaslu oleh Rubby Cahyady, seorang warga sipil yang tergabung dalam Forum Advokat Rantau.

Rubby menduga, Jokowi yang mencalonkan diri dalam Pilpres 2019 itu melakukan kampanye saat bertugas sebagai Presiden.

Hal itu terlihat dari pose satu jari yang ditunjukkan beberapa orang yang berfoto bersama Presiden ketika acara peresmian berlangsung.

Pose tersebut dinilai menunjukkan citra diri Jokowi sebagai capres nomor urut 01.

Rubby membawa bukti berupa pemberitaan media yang memuat pose satu jari sejumlah pihak yang hadir saat peresmian.

Meski Jokowi tak terlihat berpose satu jari, tetapi, Ruby menilai, unsur kampanye terselubung tetap terlihat dari pose satu jari yang ditunjukkan orang-orang di sekelilingnya.

"Saya bilang ini terselubung, dengan gestur-gestur. Ini sangat jelas, karena ini Presiden sekaligus calon presiden. Di sekelilingnya itu pejabat negara, pejabat provinsi," ujar Ruby.

Saat ini, pasangan Capres nomor urut 01, Jokowi dan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat ini sama-sama telah dilaporkan ke Bawaslu karena dugaan pelanggaran.

Bawa Bukti Video, Prabowo-Sandi Dilaporkan Aktivis PSI ke Bawaslu, Ini Penyebabnya

Kisah Kuli Panggul Pembawa Belanjaan Jokowi, Tak Sempat Minta Doa Presiden untuk Istri yang Lumpuh

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Arsul Sani mengaku tidak ingin menanggapi serius terkait pelaporan tersebut.

"Tidak perlu ditanggapi khusus atas perilaku yang buat saya hanya ingin cari populer saja," ujar Arsul saat dikonfirmasi wartawan Rabu (31/10/2018) melansir Tribunnews.com.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan pembebasan tarif tol jembatan Suramadu , di atas truk logistik, Sabtu (27/10/2018).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan pembebasan tarif tol jembatan Suramadu , di atas truk logistik, Sabtu (27/10/2018). (Kompas.com/Dani Prabowo)

Arsul menyayangkan, jika setiap kebijakan yang dibuat oleh Jokowi akhir-akhir ini dilaporkan oleh pihak-pihak tertentu,

"Kalau cara berpikir merek nanti kebijqkan apapun yang memberikan manfaat kepada masyarakar diadukan kepada Bawaslu," kata Arsul.

Sebelumnya, Rubby melaporkan Jokowi kepada Bawaslu pada Selasa (30/10/2018). Dalam laporannya, Rubby membawa bukti berupa pemberitaan media yang memuat pose satu jari sejumlah pihak yang hadir saat peresmian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved