Penembakan di Belanda

Pelaku Penembakan di Belanda Ditangkap, Pernah Terlibat Perkosaan Hingga Pengakuan Sang Ayah

Kerabat Gokmen Tanis di Turki, Rutte mengatakan kepada kanto berita Anadolu bahwa penembakan itu dipicu karena masalah keluarga.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Soewidia Henaldi
Daily Mail/twitter
Gokmen Tanis, terduga penembakan di sebuah trem di Kota Utrecht, Belanda 

Mehmet Tanis, Gokmen Tanis mengatakan anaknya harus dihukum bila terbukti bersalah.

Romahurmuziy Diduga Terima Suap Hingga Ratusan Juta Rupiah, Menteri Agama Bakal Diperiksa KPK?

Menteri Perindustrian: Tidak Ada Alasan, SNI Wajib Pelumas

Ia yang masih tinggal di Turki mengatakan kalau selama hampir 11 tahun ia tidak berbicara dengan anaknya itu.

Beberapa media Belanda setempat menuturkan kalau Tanis pernah menjalani sidang pada 4 Maret 2019 lalu karena dituduh telah melakukan perkosaan dan pelecehan seksual berulang kali dan mengancam untuk membakar rumah korban.

Terduga pelaku penembakan di sebuah trem di Belanda
Terduga pelaku penembakan di sebuah trem di Belanda ()

Selain itu, pada 2013 lalu ia diduga melakukan pencurian dan perampokan, serta mengemudi sambil mabuk dan menyerang seorang petugas polisi.

Menembak Sambil Kenakan Topeng

 Insiden penembakan dilaporkan terjadi di Belanda pada Senin (18/3/2019) pagi waktu setempat.

Sejumlah orang dilaporkan terluka dalam peristiwa penembakan di sebuah trem di kota Utrecht, Belanda tersebut.

TrbunnewsBogor.com melansir Kompas.com, sejumlah orang dikabarkan mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, berdasarkan laporan sementara ada satu orang yang meninggal dunia dalam insiden penembakan misterius di Belanda

"Penembakan terjadi di 24 Oktoberplein di Utrecht. Banyak orang telah terluka," demikian kicauan kepolisian Utrecht di Twitter.

"Wilayah sekitar telah ditutup dan kami sedang menyelidiki masalah ini," lanjutnya.

Polisi juga menyebutkan, kini satu orang dinyatakan tewas sementara pelaku masih buron.

Laporan dari AFP, pemberitaan media setempat menunjukkan foto-foto polisi mengenakan topeng dan membawa senjata.

Sementara, kendaraan darurat berada di sekitar area trem yang berhenti di dekat jembatan jalan. Operator trem Qbuzz menyatakan, lalu lintas trem di daerah itu telah dihentikan. Dalam perkembangan terbaru, polisi Belanda menyatakan sedang menyelidiki penembakan dan akan mempertimbangkan serangan tersebut bermotif terorisme.

"Investigasi insiden penembakan 24oktoberplein di Utrecht sedang berlangsung," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved