Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik ASN di Tulungagung ini Raib

Seorang aparatur sipil negara (ASN) alias PNS melapor telah kehilangan uang sebesar Rp 375 juta lebih, pada Minggu (14/7/2019) malam.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribunnews
Ilustrasi - Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik PNS di Tulungagung ini Habis Terkuras 

"Bu Setyowati menerima tawaran para pelaku. Karena toko butuh uang koin untuk kembalian. Selain itu bu Setyowati berniat membantu," sebutnya.

Sejumlah pegawai pun menghitung jumlah uang koin yang diserahkan pelaku. Mulanya, para pegawai menghitung uang koin dengan cara menyamakan nominalnya.

"Nominal uang koin yang diserahkan pelaku di antaranya Rp 100, Rp 200, dan Rp 500. Sebelum dihitung, Kami mengumpulkan uang koin dengan menyamakan nominalnya. Kami menghitung dengan membeber uang koin di lantai sebelah kasir sembari duduk lesehan," ucapnya.

Tak seberapa lama, tiba-tiba seorang pelaku menghentikan para pegawai saat tengah menyamakan nominal uang koin. Lantas, pelaku mencampur uang koin yang telah disamakan nominalnya oleh pegawai.

"Seorang pelaku berkata, cara menghitungnya disusun tak sesuai nominal saja. Namun, setiap satu susunan nomilan uang koinnya berjumlah Rp 1.000. Kami tanpa curiga menuruti permintaan pelaku," paparnya.

Dia menambahkan, pelaku kemudian mengambil alih perhitungan nominal uang koin. Satu demi satu koin disusun oleh pelaku.

"Teman saya, Tika Dewi (18) tidak boleh ikut campur saat menghitung sama pelaku. Saya tak mengetahui hal itu. Karena saat itu saya diajak mengobrol dengan dua pelaku lain yang berdiri di belakang saya. Saya kira Tika waktu itu juga ikut menghitung, ternyata hanya melihat saja," ujarnya.

Setelah uang koin sudah tersusun, pelaku tersebut mengumpulkannya. Pelaku mengumpulkan 10 susunan uang koin. Total nominal 10 susunan uang koin itu Rp 10.000.

"Setelah dikelompokan menjadi tiap 10 susunan, para pelaku menandai dengan satu koin. Satu koin itu dianggap nominalnya Rp 10.000 atau sesuai dengan 10 susunan uang koin. Satu koin itu dimasukkan ke topi pelaku," ujarnya.

Selanjutnya, seorang pelaku menyerahkan uang koin yang telah tersusun dan terhitung ke Setyowati. Tanpa rasa curiga Setyowati menukar uang koin itu dengan uang kertas.

"Pelaku mengumpulkan uang itu di depan bu Setyowati. Pelaku berkata, uang itu terkumpul Rp 2.294.000. Kemudian Bu Setyowati membulatkan nominalnya. Dia memberikan uang Rp 2.300.000 kepada pelaku. Setelah itu pelaku diduga kabur ke arah Jalan Bhayangkara," ungkapnya.

Sekitar 30 menit berselang, Setyowati mulai curiga. Dia curiga para pelaku menghitung uang koin yang berjumlah Rp 2.294.000 dengan kurun waktu kurang dari satu jam.

"Kami pun menghitung ulang uang koin itu. Benar saja, uang koin yang diserahkan pelaku hanya berjumlah Rp 500.000 bukan Rp 2.294.000. Toko mengalami kerugian sekitar Rp 1.800.000. Setelah menyadari telah tertipu, kami melapor polisi," terangnya.

Masruroh menyebutkan ciri-ciri pelaku. Pelaku yang menghitung uang koin ciri-cirinya berpawakan tambun, berkumis, mengenakan kaus putih, jaket cokelat, dan membawa tas ransel.

Pelaku selanjutnya ciri-cirinya menenteng tas anyaman plastik berisi uang koin serta mengenakan kaus garis-garis hitam dan putih. Pelaku terakhir yang berada di belakang Masruroh mengenakan kaus hitam dan berpawakan kurus tinggi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved