Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik ASN di Tulungagung ini Raib

Seorang aparatur sipil negara (ASN) alias PNS melapor telah kehilangan uang sebesar Rp 375 juta lebih, pada Minggu (14/7/2019) malam.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribunnews
Ilustrasi - Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik PNS di Tulungagung ini Habis Terkuras 

"Kedua pelaku yang berdiri di dekat saya serta satu pelaku yang menghitung uang koin selalu mengajak kami berbicara. Hingga kami tak menyadari jumlah hitungan nominal uang koin. Dengan mengajak berbicara perhatian kami teralihkan, seperti digendam," jelasnya.

Sementara itu, Sri Setyowati berharap agar para pelaku segera tertangkap agar kejadian serupa tak menimpa warga lain.

"Ini jadi pelajaran, agar kejadian serupa tak kembali terulang," pungkasnya.

Penipuan Berkedok Aplikasi Update

Baru-baru ini beredar aplikasi palsu yang seolah-olah berfungsi untuk meng-update Hp Samsung.

Dilansir Grid.id dari Nextren Dalma artikel 'Jangan Sampai Ketipu! Beredar Aplikasi Update Palsu Untuk HP Samsung', penipuan yang dilakukan aplikasi palsu berkedok update HP Samsung ini telah banyak membuat banyak orang percaya

Hal ini tampak dari pengguna yang telah mendownload aplikasi palsu update HP Samsung ini mencapai kurang lebih 10 juta pengguna

Aplikasi ini beredar di Google Play Store dengan nama "Updates for Samsung"

Jadi, apa yang berbahaya dari aplikasi ini?

Pertama, walaupun ada embel-embel Samsung di namanya, aplikasi ini bukanlah dari Samsung.

Banyak pengguna yang tergoda men-download aplikasi ini karena tertipu dengan namanya.

Begitu terpasang, aplikasi ini tidak akan memberikan update software apapun.

Justru kita akan dibawa masuk ke sebuah situs yang berisi banyak iklan yang berisi penawaran untuk men-downloadfirmware berbayar.

Seorang analis dari CSIS Security Group Aleksejs Kuprins akhirnya meneliti aplikasi palsu ini.

Dia menemukan kalau aplikasi ini memberikan banyak jasa seperti unlock SIM card dengan harga $20 atau sekitar Rp 280 ribuan.

Ada juga jasa update firmware dengan harga mencapai $35 atau sekitar Rp 430 ribuan.

Yang lebih mencurigakan, sistem pembayarannya tidak langsung melalui Google Play, tetapi harus memasukkan nomor rekening secara langsung.

Aleksejs Kuprins juga menyebutkan kalau aplikasi ini tidak memiliki manfaat sama sekali.

Nah, bagi kalian pengguna HP Samsung, jangan sampai tertipu dengan aplikasi yang satu ini ya.

Untuk update sistem rutin pasti akan diberitahukan secara otomatis dari HP kalian masing-masing.

Kalian juga bisa melihat pemberitahuan update dari menu Setting di HP Samsung kalian

Selain aplikasi palsu, Google Play Store juga masih dipenuhi dengan aplikasi-aplikasi berbahaya yang mengandung malware

Sebelumnya, Google kabarnya telah menghapus 22 aplikasi Android di Paly Store yang diduga terjangkit malware.

22 aplikasi HP Android ini disebut-sebut dapat menghisap daya baterai dan kuota internet pengguna.

Hal ini lantaran 22 aplikasi Andorid tersebut rupanya diam-diam menampilkan iklan, dengan menyamar sebagai sebuah aplikasi biasa.

Aplikasi terjangkit malware itu pertama kali diungkap oleh perusahaan anti-virus Sophos

Tampilan aplikasi tersebut juga tak terlihat, sebab ukuran jendelanya hanya memiliki panjang dan lebar sebesar 0 piksel, sehingga tak tampil di layar ponsel.

Sebenarnya, aplikasi-aplikasi itu bakal menempel di browser ponsel seperti Google Chrome, kemudian sang malware menyisipkan iklan secara terselubung di situ.

Jika aplikasi-palikasi tersebut dibuka, sang malware akan menjalankan tugasnya dengan menampilkan iklan di tab tersebut, lalu secara otomatis dan berulang akan diklik oleh ponsel, bahkan meski browser tidak dibuka.

Parahnya lagi, kegiatan klik iklan fiktif menurut Sophos telah menjangkit sekitar 2 juta perangkat Android, di mana pengguna secara telah mengunduh salah satu aplikasi berbahaya tersebut.

Namun, untuk saat ini, pengguna dapat mendeteksi keberadaan malware dengan menelusuri penggunaan kuota data Internet serta daya baterai.

Jika kuota cepat habis walau tidak digunakan atau baterai menunjukkan keborosan yang tak wajar, bisa jadi perangkat pengguna terserang malware.

Dilansir dari Phone Arena, berikut daftar aplikasi lengkap yang terinfeksi malware yang baru saja dihapus Google dari Play Store.

1. Sparkle FlashLight

2. Snake Attack

3. Math Solver

4. ShapeSorter

5. Tak A Trip

6. Magnifeye

7. Join Up

8. Zombie Killer

9. Space Rocket

10. Neon Pong

11. Just Flashlight

12. Table Soccer

13. Cliff Diver

14. Box Stack

15. Jelly Slice

16. AK Blackjack

17. Color Tiles

18. Animal Match

19. Roulette Mania

20. HexaFall

21. HexaBlocks

22. PairZap

Meski 22 aplikasi Android ini sudah dihapus dari PlayStore, pengguna yang terlanjur memasangnya harus mencopotnya secara manual, sebab malware bisa saja masih berfungsi meski sudah dihapus keberadaannya dari toko aplikasi.

Penulis: David Yohanes

(Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik PNS di Tulungagung ini Habis Terkuras)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved