Papua Rusuh
Lukas Enembe Ancam Pulangkan Seluruh Mahasiswa Papua, Najwa Shihab Sedih, Lenis Kogoya Bereaksi
Gubernur Papua Lukas Enembe mengancam akan memulangkan seluruh mahasiswa Papua jika NKRI tidak aman.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Selain itu menurutnya, Mendagri akan memebuat MoU bersama Gubernur Papua dan Papua Barat dengan Gubernur Jawa Timur.
"Nanti semua provinsi di mana mahasiswa ada akan Mou semua, nanti semua provinsi di mana ada mahasiswa Papua maka akan Mou semua," tambahnya.
"Yang ketiga, akan ada pertukaran CPNS dari Papua bisa kerja di Jawa, dan sebaliknya. Jadi semua provinsi ada anak Papua, jadi itulah namanya Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu," tutupnya.
Sementara itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Papua menggelar pertemuan di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (22/08/2019).
• Jokowi Curiga Ada Penumpang Gelap saat Kerusuhan Papua, Lukas Enembe Minta Proses Hukum Ditegakkan
• Sebut Ada Penumpang Gelap di Kerusuhan Papua, Ini Cara Jokowi Memenangkan Kembali Hati Warga Papua
Dalam pertemuan tersebut hadir kapolda Papua, pangdam XVII/Cenderawasih dan Danlanud Silas Papare.

Dari unsur pemerintah, Pemprov Papua hanya diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Musa Isir.
Sementara Gubernur dan Wakil Gubernur Papua sedang berada di luar daerah.
"Kita berharap Pak Gubernur yang sekarang sedang di Jakarta menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan, jangan yang tidak menyejukkan. Karena kalau Gubernur sudah menyampaikan pesan yang menyejukkan, maka saya yakin semuanya selesai," kata Kapolda Papua Irjen Rudolph A Rodja usai pertemuan.
Sebagai kepala daerah, sambung Irjen Rudolph A Rodja, suara Gubernur Papua Lukas Enembe diyakini akan didengar oleh masyarakat sehingga pesan-pesan perdamaian sangat diharapkan keluar dari yang bersangkutan.
Terlebih, hari ini Gubernur Papua Lukas Enembe dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk membahas beberapa masalah.
"Hari ini beliau akan bertemu dengan pimpinan tertinggi negara dan kita berharap bahwa beliau akan menyampaikan kepada masyarakat Papua bahwa sudah selesai, sudah ditangani oleh pemerintah, tidak perlu lagi ada (unjuk rasa)," tutur Irjen Rudolph A Rodja.(*) (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)