Mahasiswa Berbagai Daerah Serentak Turun ke Jalan, Sosiolog Sebut Bentuk Kekecewaan pada Pemerintah
Mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta # GejayanMemanggil ini membawa berbagai spanduk dan poster tuntutan menolak kebijakan pemerintah
Maka, mahasiswa beranggapan bahwa presiden harus mendengar langsung keinginan masyarakat, bukan hanya melalui perpanjangan tangan di DPR RI.
• Lalu Lintas di Jalan Raya Jakarta - Bogor Kawasan Nanggewer Saat Ini Ramai Lancar
Sebab, menurut Imam, ada perbedaan pandangan masyarakat umum dengan anggota DPR yang semestinya menyalurkan aspirasi masyarakat.
"Ada semacam gap antara pandangan aspirasi yang mewakili masyarakat, dalam hal ini suaranya disalurkan oleh DPR, dengan aspirasi masyarakat langsung yang jumlahnya substansial," kata Imam.
Menurut Imam, gerakan mahasiswa hari ini murni menyuarakan agar Presiden dan DPR tak main-main dengan regulasi yang tengah mereka bahas.
Pembahasan semestinya dilakukan dengan matang dan tak bisa digodok dalam waktu begitu singkat.
Sebab, implikasinya akan merugikan masyarakat dan membuat sistem berbangsa jadi bobrok.
"Banyak substansi yang perlu dibahas secara tuntas. Tapi kalau menghindar untuk melakukan itu secara hati-hati, maka yang muncul adalah public distrust. Itu bisa menggerogoti legitimasi," kata Imam.
"Jadi lebih baik responnya harus tepat," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Serentak Turun ke Jalan, Bentuk Kekecewaan pada Pemerintah dan DPR?", https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/05290041/mahasiswa-serentak-turun-ke-jalan-bentuk-kekecewaan-pada-pemerintah-dan-dpr-?page=all.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Bayu Galih