Info Kesehatan

Sulli F(x) Meninggal Bunuh Diri, Ini Makanan dan Minuman yang Ampuh Usir Depresi

Tak hanya berkegiatan positif, mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu juga bisa mengurangi stres atau depresi.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
mediakepri
ilustrasi kopi panas dan kopi dingin 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan personel girlband F(x), Sulli, ditemukan tewas di apartemennya oleh sang manajer pada Senin (14/10/2019).

Sulli diduga tewas lantaran ia mengalami depresi karena mendapat hujatan dan komentar negatif dari netizen.

Tak kuasa menahan tekanan, Sulli memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Depresi bukan hal yang bisa disepelekan.

Banyak artis papan atas yang memutuskan untuk bunuh diri lantaran mengalami depresi.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi stres dan depresi.

Download Lagu MP3 Lily - Alan Walker Feat K-391 & Emelie Hollow Gudang Musik Hits Terkini

Beredar Foto-foto Jenazah Sulli F(x) saat Dievakuasi dari Rumah, Dibawa Ambulans ke RS untuk Otopsi

Mulai dari melakukan kegiatan positif seperti olah raga, berlibur atau refreshing, dan lain sebagainya.

Tak hanya berkegiatan positif, mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu juga bisa mengurangi stres atau depresi.

Kopi Hitam
Kopi Hitam (RealSimple.com)

Misal meminum kopi.

Ya, selama ini kopi dikenal dengan reputasi negatif dan kurang baik untuk kesehatan.

Namun, dilansir dari Kompas.com, kopi dapat meredakan stres dan depresi jika dikonsumsi rutin.

Dengan catatan, kopi yang diminum adalah kopi hitam, bukan kopi dengan kandungan susu, krim, atau gula yang banyak.

Kopi rendah gula tak hanya dapat melawan diabetes dan beberapa tipe kanker, tetapi juga dapat meningkatkan memori dan mengurangi stres.

Kerap Curhat dengan Jefri Nichol di RSKO, Nunung: Kenapa Ya Kita Bisa Begini

Akui Pernah Selingkuh, Uya Kuya Bongkar Rahasia soal Siti Badriah, Astrid Kuya Tutup Wajah: Beneran?

Menurut sebuah studi dalam World Journal of Biological Psychiatry, kopi hitam benar-benar dapat meningkatkan harapan hidup pasien depresi.

Para peneliti Harvard menganalisis data dari 200.000 orang dengan berbagai tingkat stres dan depresi dalam tiga survei nasional yang berbeda.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved