Fadli Zon Ungkap Alasan Jokowi Angkat Ahok Masuk BUMN, Yunarto : Kalau Angkat Prabowo Karena Apa ?
Pertanyaan yang dilayangkan Yunarto Wijaya di cuitannya itu pun langsung dibalas oleh Fadli Zon.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anggota DPR RI Fadli Zon mengurai alasan kuat kenapa Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk masuk ke BUMN.
Melalui media sosial miliknya, Fadli Zon menyebut ada hubungan mendalam antara Jokowi dengan Ahok yang mempengaruhi keputusan soal jadi pejabat BUMN tersebut.
Pendapat yang diurai Fadli Zon itu lantas dikomentari oleh Yunarto Wijaya.
Alih-alih membantah, Direktur Charta Politika itu justru balik bertanya kepada Fadli Zon.
Pertanyaan itu seolah ingin membahas soal keputusan lain yang diambil Jokowi yakni terkait dengan sosok Prabowo Subianto.
Dilansir TribunnewsBogor.com sebelumnya dari Kompas.com, menurut Jokowi, Ahok saat ini sedang menjalani proses untuk menjadi pimpinan di salah satu BUMN.
"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
• Rizal Ramli Komentari Kabar Ahok Masuk BUMN, Sebut Hanya Akan Tambah Masalah
• Andre Rosiade Sebut Ahok Jadi Komisaris PLN, Disarankan Ubah Gaya Bila Ingin Lulus Tes Direksi BUMN
Saat ditanya apakah Presiden Jokowi sendiri yang merekomendasikan Ahok untuk menjadi salah satu bos di BUMN, ia tidak menjawabnya.
Jokowi hanya mengulangi pernyataannya kembali bahwa Ahok tetap harus mengikuti seleksi.
"Ini kan masih proses seleksi," kata Jokowi.

Wartawan juga bertanya mengenai peluang Ahok lolos seleksi.
Presiden menjawab, sebagai mantan rekan kerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jokowi tahu betul bagaimana kinerja Ahok.
Meski demikian, Jokowi mengaku, tidak mengetahui di BUMN mana Ahok akan ditempatkan.
Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.
• Said Didu Ragu Ahok Lulus Tes Direksi BUMN, Disarankan Ubah Gaya seperti Sosok Ini : Keras ke Dalam
• Tolak Ahok di Pertamina, Foto Presiden FSPPB Hadiri Reuni 212 di Monas Tuai Sorotan
Jawaban dari Jokowi soal sosok Ahok yang akan jadi pejabat BUMN itu pun ditanggapi oleh Fadli Zon.
Melalui laman Twitter-nya yang sudah terverifikasi, Fadli Zon berpendapat bahwa ada alasan khusus mengapa Jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN.
Menurut Fadli Zon, ada hubungan mendalam antara Jokowi dan Ahok.
Tak cuma sekadar hubungan dalam politik, Fadli Zon berpendapat bahwa Jokowi dan Ahok sesungguhnya adalah teman sejati.
"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam. Bukan sekedar teman politik, tapi teman sejati," tulis Fadli Zon dalam cuitannya, Senin (18/11/2019).
Uraian pendapat dari Fadli Zon itu lantas dibalas oleh Yunarto Wijaya.
Bukan untuk membantah, Yunarto Wijaya justru memberikan pertanyaan lain kepada Fadli Zon.
Yunarto Wijaya bertanya kepada Fadli Zon soal apa alasan Jokowi memilih Prabowo Subianto sebagai Menterinya.
"Kalo mengangkat prabowo jd menhan karena apa uda?" tanya Yunarto Wijaya.

Pertanyaan yang dilayangkan Yunarto Wijaya di cuitannya itu pun langsung dibalas oleh Fadli Zon.
Tanpa basa-basi, Fadli Zon menyebut ada dua alasan kuat mengapa Jokowi memilih Prabowo Subianto menjadi Menterinya.
• Ditanya Jadi Bos Pertamina atau PLN, Ahok Ungkap Kemungkinan Lain : Untuk Kepentingan Orang Banyak
• Ahok Bakal Pimpin BUMN, Segini Gaji yang Akan Diterimanya Jika Jadi Bos Pertamina
Menurut Fadli Zon, Jokowi memilih Prabowo Subianto sebagai Menterinya adalah karena alasan politik dan kapasitas yang dimiliki.
Atas jawaban untuk Yunarto Wijaya, Fadli Zon pun membubuhkan emoji senyum.
"Tentu krn politik n kapasitas kapabilitas," balas Fadli Zon.
Jawaban Ahok Soal Kursi Pejabat BUMN
Dalam tayangan Kompas tv berjudul "Jadi Bos Pertamina atau PLN? Ini Jawaban Ahok!", Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun buka suara.
Ahok membenarkan bahwa memang ada dua jabatan yang kemungkinan besar salah satunya ia emban di BUMN.
Yakni Pertamina dan PLN.
Hal itu menurut Ahok lantaran Pertamina dan PLN adalah perusahaan BUMN yang paling besar dan paling rumit.
Ahok pun menyinggung soal pekerjaan menyangkut kepentingan orang banyak yang nantinya akan ia emban.
Tak hanya itu, Ahok juga menyinggung soal kemungkinan lain terkait perusahaan yang mungkin ia pimpin, yakni Krakatau Steel.
"Kemarin dia ngomong, yang paling besar yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu adalah Pertamina dan PLN. Ada Krakatau Steel juga punya 60 anak perusahaan," ucap Ahok usai menghadiri acara di sekolah Ipeka Puri Indah, Jakarta Barat, Jumat (15/11/19).
• Pernah Jadi Napi, Ahok Boleh Jadi Bos BUMN ?
• Soal Status Mantan Napi Ahok, Ini Jawaban Menteri BUMN Erick Thohir
Meski begitu, Ahok mengaku belum tahu pasti jabatan apa yang akan diamanahkan kepadanya.
Sebab, Ahok masih menunggu keputusan Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
"Tapi saya enggak tahu, nanti tanya Pak Erick aja ya. Kan belum pasti juga soalnya kan, masih dipelajari belum pasti juga," kata Ahok.
Harus Keluar dari PDI-P
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi memahami mengapa Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir berencana menempatkan Basuki Tjahaja Purnama menjadi pimpinan di BUMN.
Namun, ia menyarankan, Basuki atau Ahok mengundurkan diri dari PDI-P, jika ditunjuk memimpin salah satu BUMN.
"Karena BUMN harus steril dari parpol, maka Ahok harus mundur dari parpol," kata Baidowi saat dihubungi, Kamis (14/11/2019).
Baidowi berharap, Ahok dapat bekerja maksimal dan sesuai target apabila sudah ditunjuk menjadi salah satu pimpinan BUMN.
Selain itu, ia meminta Ahok mengubah pola komunikasi dengan mengedepankan empati ketimbang emosi dalam memimpin lembaga BUMN.
"Setiap persoalan bisa diselesaikan dengan baik-baik saja tanpa harus dengan emosi," ujarnya.
Diberitakan, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok. (*)