Breaking News

Dianggap Najis, Wanita Ini Diasingkan saat Menstruasi, Meninggal Dunia Karena Hal Tak Terduga

Banyak masyarakat Nepal memandang wanita menstruasi sebagai yang najis dan tidak suci.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
ist
ilustrasi wanita korban 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ipar laki-laki dari seorang wanita Nepal yang meninggal telah ditangkap.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (6/12/2019), wanita ini bernama Parbati Buda Rawat (21) ditemukan tewas pada hari Minggu.

Dia tewas saat menjalani praktik terlarang dan berada di gubuk kecil di sebelah rumah keluarganya.

Diketahui bahwa banyak masyarakat Nepal memandang wanita menstruasi sebagai yang najis dan tidak suci.

Di beberapa daerah terpencil, wanita yang tengah menstruasi bahkan dipaksa untuk tidur di pondok yang jauh dari rumah.

Cucu Emosi Lihat Kakek 72 Tahun Sedang Naikkan Celana Dalam, Sang Nenek dalam Kondisi Tak Berdaya

Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 8 Desember 2019: Asmara 4 Zodiak Terancam Putus, Cancer Ada Kejutan

Arti Mimpi Tersesat, Pertanda Mengabaikan Hal Penting ? Ini Penjelasan Ahli

Ini adalah sebuah tradisi berusia berabad-abad tahun lamanya yang dikenal sebagai ' Chhaupadi.'

Praktik ini menyebabkan kematian beberapa wanita setiap tahunnya.

Penyebabnya terkadang bisa karena pilek, inhalasi asap, gigitan ular dan bahkan serangan binatang.

Jika terbukti bersalah, berdasarkan undang-undang yang diperkenalkan tahun lalu, saudara iparnya itu bisa dikurung selama tiga bulan.

Tak hanya itu, dia juga dikenakan denda sebesar Rp 400 ribu.

"Kami menangkap ipar korban kemarin untuk diselidiki," kata pejabat polisi setempat Janak Bahadur Shahi.

Chord Gitar Paling Mudah dan Lirik Lagu Cinta Luar Biasa, Hanya Rindu - Andmesh Kamaleng

Video Cleo Ikut Be A Man Kembali Tayang, Lucinta Gelagapan Ditanya Ini: Gak Ada Hubungan sama Waria!

Ini adalah sebuah tradisi berusia berabad-abad tahun lamanya
Daily Mail
Ini adalah sebuah tradisi berusia berabad-abad tahun lamanya

Hal itu setelah pihak berwenang mencurigai keterlibatannya dalam memaksa almarhum untuk tinggal di gubuk chhaupadi.

“Sangat positif untuk melihat polisi bertindak proaktif."

Tindakan ini juga akan membantu mencegah orang-orang untuk tetap mmenjalankan tradisi tersebut.

Meski begitu, Radha Poudel, seorang aktivis yang bekerja melawan Chhaupadi mengatakan:

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved