10 Tahun Berjualan Tahu Gejrot, Ramiyadi Berusaha Bangkit Setelah Ditinggalkan Anak Buahnya

Ramiyadi salah seorang penjual tahu gejrot menceritakan kisah masa lalunya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/12/2019).

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne
Pedagang tahu gejrot, Ramiyadi 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Akhir pekan waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun kerabat terkasih. Tak terkecuali melakukan wisata kuliner.

Di area lingkar Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, terdapat salah satu menu makanan khas Cirebon yaitu tahu gejrot.

Ramiyadi salah seorang penjual tahu gejrot menceritakan kisah masa lalunya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/12/2019).

Berdagang, bukan merupakan hal baru baginya.

Sebab, ia sudah belasan tahun berjualan berbagai macam dagangan untuk menghidupi keluarganya.

Bahkan, Ramiyadi bercerita pernah memiliki lima gerobak tahu gejrot dan memiliki lima anak buah untuk menjalankan bisnisnya.

Namun sayang, seiring berjalannya waktu usaha tahu gejrot yang dirintisnya mulai surut lantaran anak buahnya kabur

"Saat ini saya cuma ada satu gerobak tahu gejrot. Beberapa tahun lalu saya sempat memiliki lima gerobak dan lima anak buah. Tapi anak buah saya kabur. Dagangannya ditinggalkan begitu saja," tuturnya.

Saat ini, Ramiyadi pun berusaha bangkit untuk kembali merintis usaha tahu gejrotnya.

Menurut Ramiyadi, ia merupakan penjual tahu gejrot pertama yang menjajakkan dagangannya di dekat Stadion kebanggaan masyarakat Bogor tersebut.

Penjual tahu gejrot, Ramiyadi mengaku telah sepuluh tahun berjualan tahu gejrot di wilayah Cibinong dan sekitarnya.

"Sebenarnya saya orang pertama yang jualan tahu gejrot di area Pakansari. Dulu saya jualan didekat Cibinong City Mall (CCM). Setelah tidak boleh berdagang di sana kemudian saya pindah ke Pakansari," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/12/2019).

Lebih lanjut, Ramiyadi membeberkan bahwa per harinya ia menjual lebih dari 50 porsi tahu gejrot.

"Saya setiap hari menjual 50 porsi tahu gejrot. Tapi kalau musim hujan saya tidak berani membawa dengan jumlah tahu yang lebih banyak. Soalnya kalau musim hujan, pembeli agak berkurang," jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved