Istri Tewas Dianiaya Suami Pakai Pakai Galon dan Raket, Awalnya Korban Diminta Tegur Putrinya
Suami tega aniaya istri hingga meninggal dunia. Awalnya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang suami di Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan tega menganiaya istrinya hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/3/2020).
Sang suami, SH (46) menganiaya istrinya, EMH (45) di rumah mereka di Jalan Pangeran Hidayahtullah pada tengah malam.
Kini, pelaku SH telah diamankan polisi di lokasi yang tak jauh dari rumahnya.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal Undang-undang Kekerasan dalam Rumah Tangga no 44 ayat 3 UU RI No 23/2004.
Kronologi suami aniaya istri
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa ini berawal dari SH pulang ke rumahnya dalam keadaan mabuk.
Saat itu, SH mendapati anaknya hanya mengenakan celana pendek.
• Hasil Tes Urine Ririn Ekawati yang Diamankan Terkait Dugaan Narkoba, Ini Penjelasan Polisi
• Cerita Kepsek Dipukul Wali Murid karena HP, Suasana Sekolah Berubah Begini saat Terdengar Letusan
• BMKG : Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Senin 9 Maret 2020, 10 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
SH yang nampak merasa kesal membangunkan istrinya yang sudah terlelap.
"Pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Pada saat itu pelaku membangunkan istrinya untuk menegur anaknya yang bercelana pendek," ucap Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol Uskiansyah.
EMH pun akhirnya terbangun, anak perempuannya meminta korban agar tidak menggubris SH yang datang dalam keadaan mabuk.
Setelahnya, SH justru emosi dan langsung menganiaya istrinya.
Ketika itu, SH mengambil galon berisi air dan langsung menyiramkan ke tubuh istrinya yang masih berada di tempat tidur.

Tak berhenti di situ, SH lantas melempar galon tersebut ke istrinya.
Galon yang sudah kosong itu pun mengenai kepala istrinya.
"Saat emosi, pelaku menyiram istrinya air galon. Setelah isinya habis pelaku kemudian melemparkannya ke istrinya dan mengenai kepalanya," kata Uskiansyah.
Perlakuan kasar SH kepada istrinya terus berlanjut. Setelah melempar galon, SH mengambil raket dan figura foto.
SH pun kembali menganiaya istrinya menggunakan raket dan figura foto.
• Cerita Kepsek Dipukul Wali Murid karena HP, Suasana Sekolah Berubah Begini saat Terdengar Letusan
• Kisah Dibalik Pembunuhan Gadis Kecil Oleh Siswi SMP: Dikenal Pendiam, Pelaku Tinggal Bareng Ibu Tiri
• Viral Kembali Terjadi, Istri Antar Suami Nikah Lagi, Istri Tua dan Istri Muda Kompak Cium Pipi Suami
EMH yang tak berdaya akhirnya tersungkur di dekat tempat tidur dalam keadaan sujud sambil memegang dadanya.
"Korban sempat bilang ke suaminya dadanya sakit, sedangkan suaminya langsung keluar rumah," terangnya.
Sementara itu tetangga yang mendengar ribut-ribut mengampiri rumah korban.
Saat itu, EMH sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
FOLLOW:
EMH pun segera dibawa ke rumah sakit. Nahas setibanya di rumhagh sakit nyawa EMH tak tertolong.
Perawat menyatakan jika korban meninggal dunia.
Selanjutnya tetangga korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Banjarmasinhg Timur.
Polisi pun langsung bergerak cepat menangkap pelaku.
• BMKG : Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Senin 9 Maret 2020, 10 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
• Arema FC Kalah dari Persib Bandung, Suporter Sontak Nyanyikan Yel-yel dengan Lirik Begini
• Cerita Kepsek Dipukul Wali Murid karena HP, Suasana Sekolah Berubah Begini saat Terdengar Letusan
"Tak lama setelah korban dinyatakan meninggal dunia, pelaku berhasil kita tangkap," tandasnya.
Kejadian kekerasan dalam rumah tangga terjadi di Sumatera Barat
Berawal dari minta pijat, seorang pria di Kabupaten Agam, Sumatera Barat tewas dibunuh istri.
Peristiwa tersebu terjadi di rumah korban beberapa waktu lalu.
Kala itu korban berinisial MD (58) sedang berduaan di rumah bersama istri, S (62).
Korban meminta istrinya agar memijat tubuhnya di kamar tidur.
Kemudian sang istri merasa cemburu lantaran korban membanding-bandingkan dirinya dengan istri MD terhadulunya.
S lantas pergi ke dapur mengambil pisau dan menyembunyikannya di balik kain sarung yang dipakainya.
Setelahnya, S ke kamar dan kembali diminta MD memijat tubuhnya.
"Disaat itulah, S menusuk perut korban. Setelah menusuk, tersangka keluar rumah sehingga membuat curiga tetangga," ujar Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
• Misteri Wanita Pakai Rok Hitam saat Kodir Tolong Pelajar Hanyut Terkuak, Penampakannya Sempat Viral
• Beredar Kabar Siswi SMK di Depok Dikeluarkan Karena Tak Perawan, Ini Penjelasan Pihak Sekolah
Adik korban, N (45) yang mendapat informasi kakaknya ditusuk istrinya, langsung membuat laporan ke polisi.
"Kemudian polisi menangkap tersangka dan barang bukti sebilah pisau dapur," kata Dwi.
Sementara itu, korban ditemukan sudah dalam keadaan tewas, dengan isi perut yang keluar akibat luka tusuk.
Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan mengatakan, korban diduga kesal usai dimarahi sang suami.
"Saat ini, pelaku kita periksa secara intensif di Mapolres," ujar Dwi.

Atas perbuatannya, S dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka. S dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," kata Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan.
Baru menikah delapan bulan
S merupakan istri keempat MD, sedangkan MD suami ketujuh bagi S.
Keduanya menikah secara siri 8 bulan lalu kemudian tinggal di rumah korban.
• Pria Begal Payudara Bertekuk Lutut Berkat Keberanian Korban, Sempat Kabur Tinggalkan Kesan Peduli
• Batal Nikah, Pemuda Malah Sebar Video Hubungan Intim dengan Mantan, Korban Bongkar Perlakuan Pelaku
Hal itu disampaikan langsung Paur Humas Polres Agam, Aiptu Sapta Beni, Sabtu (22/2/2020).
"Betul, korban merupakan suami yang ke-7 bagi tersangka. Sedangkan S merupakan istri ke-4 bagi korban," kata Paur Humas Polres Agam, Aiptu Sapta Beni yang dihubungi Kompas.com
Ia menjelaskan bahwa sebelum menjadi pasangan suami istrinya, keduanya sudah berstatus janda dan duda.
"Kemudian mereka melakukan pernikahan secara siri pada 8 bulan yang lalu dan tinggal di rumah korban," terangnya.
Kerap cekcok
Sebelum kejadian pembunuhan, antara korban dan tersangka sering bertengkar gara-gara korban membanding-bandingkan tersangka dengan istri terdahulunya.
Hal itu kembali terjadi hingga akhirnya berujung maut.
"Puncaknya pada Jumat kemarin, ketika korban kembali membanding-bandingkan istrinya terdahulu dengan tersangka sehingga tersangka kemudian melakukan pembunuhan dengan sebilah pisau dapur," ucap Sapta.