Teror Virus Corona

100 Ribu Alat Rapid Test dan 50 Ribu Masker Tiba di Jakarta, Anies : Bukan Digunakan Secara Random

Gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa Pemprov DKI baru saja mendapatkan 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker.

TribunJakarta/Instagram Anies Baswedan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menerima 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja mendapatkan 100 ribu alat rapid test.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui akun Instagram beberapa waktu lalu.

Dalam keterangan postingannya, Anies Baswedan juga menyebutkan jika pihaknya mendapatkan 50 ribu masker untuk digunakan di Jakarta.

Alat rapid test dan masker tersebut akan digunakan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

"Alhamdulillah, malam ini tiba 100 ribu alat rapid-testing dan 50 ribu masker untuk digunakan di Jakarta," jelas Anies Baswedan dalam keterangan postingannya, Senin (23/3/2020).

Lewat ketarangan postingannya, Anies Baswedan juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

Dijelaskannya bahwa pengiriman alat rapid test virus corona dan masker tersebut dilakukan sesuai dengan rencana.

⁣"Terima kasih kami pada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Hari Sabtu kemarin mereka mengabarkan, dan sesuai rencana: Senin tiba di Jakarta," terang Anies Baswedan.

Urutan Golongan Darah yang Rentan Stres dan Depresi: Golongan Darah B Tak Mudah Baperan

UPDATE Data Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jumlah ODP Bertambah 24 Orang

Lebih lanjut Anies Baswedan menjelaskan, pengiriman alat rapid test dan masker ini pun dilakukan sesusai dengan prosedur.

"Mereka tertib, semua disalurkan terlebih dahulu lewat Gugus Tugas Nasional baru kemudian diteruskan ke Gugus Tugas di Jakarta.

Ketertiban proses seperti ini membuat semua kegiatan tertata dengan baik," jelas Anies Baswedan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menerima 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menerima 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker. (Instagram Anies Baswedan)

Anies Baswedan mengatakan, alat rapid test virus corona atau Covid-19 ini bukan untuk digunakan secara massal di area terbuka.

"⁣Alat rapid-testing ini bukan digunakan secara random,

dan bukan pula untuk dilakukan pengetesan massal di kawasan terbuka," urai Anies Baswedan.

Menurutnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah memiliki prosedur pelaksanaan rapid test.

Kronologi Viral Petugas Medis Evakuasi Penumpang Bus yang Meninggal, Ini Hasil Pemeriksaan Dokter

17 Hotel di Kota Bogor Tutup Sementara, Begini Kata Wakil Wali Kota Dedie A Rachim

Begitu juga dengan kriteria masyarakat yang diprioritaskan mengikuti pemeriksaan Covid-19.

"Dinas Kesehatan DKI telah memiliki prosedur dan kriteria orang-orang yang diprioritaskan untuk memeriksakan diri," terang Anies.

"Pada fase ini kita perlu mengetes mereka yang berisiko menularkan terlebih dahulu,

Mari kita semua menaati kriteria dan prosedur itu demi kebaikan kita semua di Jakarta

untuk pemeriksaan awal mandiri kunjungi https://cekcorona-dinkes.jakarta.go.id/⁣

hubungi hotline #JakartaTanggapCorona di 112 / 081 112 112 112 atau kunjungi corona.jakarta.go.id, jika memiliki pertanyaan seputar COVID-19," tambah Anies Baswedan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menerima 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menerima 100 ribu alat rapid test dan 50 ribu masker. (Instagram Anies Baswedan)

Jumlah pasien virus corona di DKI Jakarta

Penambahan kasus virus corona per hari ini Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB paling banyak di DKI Jakarta.

Berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, penambahan positif virus corona di DKI Jakarta sebanyak 44 orang.

Sehingga total penambahan pasien positif corona di DKI Jakarta yakni 353 orang.

Jumlah penambahan itu meninggak dari seblumnya pada Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya pada hari Minggu kemarin, pasien positif virus corona di DKI Jakarta bertambah 40 orang.

Adapun penambahan pasien sembuh dari virus corona di DKI Jakarta hingga Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB sebanyak satu orang.

Momen Terakhir Dokter Sebelum Wafat Karena Corona, Ucapkan Selamat Tinggal & Berpesan Ini pada Istri

Teh Jahe Lemon, Cocok untuk Memperkuat Daya Tahan Tubuh, Simak Cara Pembuatannya

Sementara itu penambahan kasus virus corona ini juga terjadi di Bali, Banten, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara.

Berikut rincian lengkapnya:

Bali : 3

Banten : 9

DKI Jakarta : 44

Jambi : 1

Kalimantan Timur : 2

Kepulauan Riau : 1

Maluku Utara 1

Suasana Kawasan Stasiun Bogor saat Corona Merebak, Dinkes Jelaskan Pentingnya Jaga Jarak

Jaga Jarak untuk Cegah Corona, Kursi di Ruang Tunggu Polres Bogor Diberi Tanda Silang Merah

Adapun kasus dalam proses verifikasi di lapangan sebanyak 4 orang.

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri hingga Senin (23/3/2020) tidak ada penambahan kasus virus corona.

Hingga hari ini pukul 12.00 WIB, total pasien positif corona di Jawa Barat ada sebanyak 59.

Sedangkan pasien sembuh dari virus corona sebanyak 5 orang.

Total kasus virus corona 579

Achmad Yurianto kembali menyampaikan update jumlah pasien terinfeksi virus corona di Indonesia, Senin (23/3/2020).

Jumlah pasien terinfeksi virus corona kembali bertambah mulai dari Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB sampai Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Update pasien positif corona, Senin (23/3/2020) hingga pukul 12.00 WIB.
Update pasien positif corona, Senin (23/3/2020) hingga pukul 12.00 WIB. (Youtube BNPB Indonesia)

Achmad Yurianto mengatakan penambahan pasien terinfeksi virus corona di Indonesia sebanyak 65 hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

"Update mulai tanggal 22 Maret pukul 12.00 WIB sampai tanggal 23 Maret 2020 pukul 12.00 WIB ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang, total kasus pada hari ini menjadi 579," ujar Achmad Yurianto.

Suasana Kawasan Stasiun Bogor saat Corona Merebak, Dinkes Jelaskan Pentingnya Jaga Jarak

Haris Azhar Ajak Pantau Rapid Test Corona: Prioritas untuk yang Rentan dan Rakyat, Bukan Pejabat

Adapun penambahan jumlah pasien yang sudah sembuh satu orang.

"Sehingga total 30 orang," tuturnya.

Selain itu adapula penambahan kasus virus corona yang meninggal dunia sebanyak satu orang.

"Ada satu tambahan kasus meninggal dari data yang kami rilis kemarin 48 sehingga total kasus meninggal 49," terangnya.

ilustrasi pencegahan virus corona atau Covid-19
ilustrasi pencegahan virus corona atau Covid-19 (Tumisu/Pixabay)

Sebelumnya, pada Minggu (22/3/2020), Achmad Yurianto menjelaskan bahwa jumlah pasien positif virus corona ada sebanyak 514 orang.

Kemudian ada pula beberapa pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Pulang dari Pesta Pernikahan, 37 Orang Terinfeksi Virus Corona, Satu Wanita Sedang Hamil 8 Bulan

Simak Penjelasan soal Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian

Pasien yang dinyatakan sembuh itu telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.

Achamd Yurianto pun mengatakan bahwa pasien sembuh sudah dibolehkan pulang.

"Penambahan kasus sudah sembuh, dua kali pemeriksaan, negatif dinyaktaan sembuh dibolehkan pulang sebanyak sembilan orang, total 29 orang," tuturnya, Minggu (22/3/2020).

Adapun penambahan kasus meninggal sebanyak 10 orang.

Sehingga total pasin positif virus corona yang meninggal sebanyak 48 orang.

"Ada penambahan kasus meninggal, dari perjalanan penyakit ini sebanyak 10 orang, total 48 orang," jelasnnya.

Update kasus virus corona, Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB
Update kasus virus corona, Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB (Youtube BNPB Indonesi)

Achmad Yurianto pun tak bosan kembali mengingatkan masyarakat agar tetap menjalankan social distancing atau jaga jarak.

Menurutnya, hal tersebut efektif mencegah penularan virus corona.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved