Teror Virus Corona
Soal Rapid Test Anggota DPR dan Keluarga, dr Erlina: Mohon Dahulukan Nakes, Mereka Lebih Beresiko
dr Erlina Burhan keberatan jika anggota DPR RI dilakukan rapid test duluan, sebab yang paling beresiko menurutnya adalah tenaga kesehatan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Presiden tekankan di sini bahwa prioritas penggunaan rapid test ditujukan kepada tenaga medis," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat.
"Tenaga medis karena mereka yang paling rentan terpapar,"ujar Doni Monardo.
Doni menyebutkan, saat ini sudah tersedia 125.000 alat rapid test yang siap diedarkan ke seluruh daerah.
Menurut dia, Presiden Jokowi juga menekankan rapid test tersebut diprioritaskan di zona-zona rawan penyebaran Covid-19.
"Begitu pula kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah zona rawan (diprioritaskan). Karena sudah ada sebagian masyarakat di kawasan tersebut positif terkena Covid-19," kata Doni.
• Curhat Driver Ojol Soal Profesinya saat Corona, Colek Influencer : Kemana yang Subscribernya Banyak?
• Bikin Fadjroel Pegang Dahi, dr Tirta Kritik Jubir Pemerintah untuk Corona : Bicara yang Penting Saja
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah menyampaikan belasungkawa kepada petugas medis yang turut terinfeksi virus corona dan meninggal dunia.
Jokowi pun sudah memutuskan untuk memberi insentif bagi petugas medis yang bekerja di wilayah tanggap darurat virus corona.
Untuk dokter spesialis Rp 15 juta per bulan, dokter umum/dokter gigi Rp 10 juta per bulan, bidan atau perawat Rp 7,5 juta per bulan, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta per bulan.
Selain itu, akan ada santunan kematian sebesar Rp 300 juta bagi tenaga medis yang meninggal karena tertular virus corona.
DPR Minta Rapid Test Duluan
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, pembelian alat tes virus corona untuk pemeriksaan seluruh wakil rakyat beserta keluarganya bukan menggunakan anggaran negara.
Beberapa wakil rakyat berinisiatif untuk membeli alat rapid test Covid-19 sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
"Sebagian anggota inisiatif patungan membeli alat rapid test," kata Dasco saat dihubungi, Selasa (24/3/2020).
Inisiatif ini berangkat dari kegelisahan sejumlah anggota dewan karena mereka melaksanakan kunjungan ke banyak daerah selama masa reses.
Oleh karena itu, menjelang pembukaan masa persidangan yang direncanakan pada 30 Maret 2020, DPR menggelar tes Covid-19 secara mandiri.