Teror Virus Corona
Kronologi WNA Italia Ada di Sukabumi Berniat Isolasi Diri saat Corona, Ternyata Sudah 2 Minggu
seorang pria WNA asal Italia berada di Sukabumi, Jawa Barat diperiksa kesehatannya demi cegah penyebaran virus corona.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
WNA asal Italia itu menikahi putri Toto yang masih satu pekerjaan di Sentul Bogor.
"Menurut keterangan Toto, orang Italia itu ada di Indonesia sejak 6 tahun lalu. Ia menikahi putrinya bernama Cici Ersih. Mereka masih satu pekerjaan di Sentul dan sekarang ini sudah mempunyai dua anak perempuan. Pekerjaan sehari-hari WNA itu adalah desainer di Sentul Bogor," terang Aah.
• Pembagian Token Listrik Gratis untuk 450 VA dan Diskon 900 VA, Bisa Diakses Pakai WA Ini Nomornya
• UPDATE Terkini Virus Corona di Indonesia : Bertambah 196, Totalnya Kini 1.986 Kasus Covid-19
• 10 Hari Diisolasi Karena Positif Covid-19, Gugus Tugas Ungkap Kondisi Bupati Karawang Cellica
WNA asal Italia dan istrinya itu kemudian pulang ke rumah Toto saat virus corona merebak.
"Michael pulang ke mertuanya untuk mengisolasi diri tinggal di rumah karena penyebaran virus korona," ujarnya.
Aah pun mengimbau kepada masyarakat agar tak segan untuk melapor atau menginformasikan bila ada WNA yang berada di wilayah hukum Polsek Warungkiara.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan bila memang ditemukan hal serupa demi mengantisipasi penyebaran virus corona.
Wali Kota Sukabumi Bantah Ratusan Warganya Positif Covid-19
Informasi soal ada ratusan warga Kota Sukabumi yang positif Covid-19 dibantah Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Achmad Fahmi menjelaskan, info aktual dari Pemda dan Gubernur ada sekitar 300 orang yang rapid test tersebar di seluruh Jawa Barat.
"Rapid test dilakukan di 27 Kabupaten dan Provinsi se Jawa Barat," ujar Achmad Fahmi dalam klarifikasi yang dismpaikan kepada media.
• Ini Deretan Makanan yang Bisa Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh
• Cerita Pelajar Bogor Belajar di Rumah Imbas Corona, Sebut Rindu Suasana Sekolah
Di Kota Sukabumi katanya, ada 7 orang dalam pemantauan (ODP).
"Bukan positif, tapi ODP," katanya.
Lebih lanjut kata Achmad Fahmi tes dilaksanakan di Setukpa Polri, yaitu tempat sekolah calon perwira Polri.
"Jadi yang rapid test bukan masyarakat kota Sukabumi, tapi polisi-polisi calon perwira itu," ujarnya.
Para polisi itu kata Achmad berasal dari berbagai daerah di Indonesia, karena itu setelah diketahui ODP kemudian dipulangkan ke kampungnya masing-masing.