Sebelum Tewas Dibunuh Pacar, Mahasiswi S2 Ancam Bunuh Diri dan Bocorkan Kehamilannya ke Keluarga

Riak perselisihan mulai timbul setelah R meminta izin untuk pergi ke Bali selama dua hari, tapi tidak diizinkan oleh korban.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
KOMPAS.com/Fitri Rachnawati
Satreskrim Polres Kota Mataram menetapkan R (22), sebagai tersangka kasus pembunuhan kekasihnya, LNS (23). 

"Kuat dugaan apa yang dialami LNS adalah pembunuhan, Kuat dugaan LNS digantung setelah tewas sehingga terkesan LNS gantung diri atau bunuh diri karena depresi," kata Yan.

Yan mengatakan, keluarga bersyukur kasus ini naik ke tingkat penyidikan sehingga dugaan keluarga bahwa korban tewas dibunuh makin kuat.

"Kami belum terlalu berani berasumsi apakah ini pembunuhan biasa atau berencana karena hingga saat ini penyidik belum memberikan keterangan jelas ke keluarga korban terkait peristiwa yang ditemukan dari alat-alat bukti yang sudah dikumpulkan seperti rekaman CCTV dan hasil otopsi," kata Yan.

Bukti kamera CCTV

Koordinator pendamping keluarga LNS, Syamsul Hidayat kepada Kompas.com mengatakan, pihaknya menduga ada yang janggal atas kematian LNS.

Kejanggalan muncul saat melihat langsung rekaman kamera CCTV di sekitar TKP.

Dalam (rekaman) CCTV, kata Syamsul, terlihat jelas ada aktivitas di rumah R pada hari Jumat (24/7/2020) atau sehari sebelum jenazah LNS ditemukan.

Terlihat di rekaman kamera CCTV ada lima orang yang tengah beraktivitas keluar masuk TKP.

Pendamping keluarga tetap berupaya membantu mencari, mengumpulkan, serta menganalisis informasi terkait bukti-bukti penting yang bisa menguak teka-teki kematian LNS.

"Kecurigaan kami ada aktivitas tententu yang terjadi pada Jumat dan disiapkan pada hari Sabtu. LNS ditemukan dalam kondisi tergantung di rumah R, aktivitas inilah yang kami curigai menyebabkan LNS kehilangan nyawa, ini masih asumsi kami," kata Syamsul.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved