Mutilasi Kalibata City
Kecapean Seusai Mutilasi HRD Rinaldi, Fajri Santai Main Game Online, Polisi Akan Cek Kejiwaan Pelaku
Dengan santainya, pelaku Fajri ini sempat bermain game online seusai mutilasi HRD Rinaldi menjadi 11 potongan.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fakta baru soal mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) yang dilakukan oleh pelaku Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) kembali terkuak.
Dengan santainya, pelaku Fajri ini sempat bermain game online seusai mutilasi HRD Rinaldi menjadi 11 potongan.
Hal tersebut membuat polisi dari Polda Metro Jaya ini sampai terheran-heran dengan aksi pelaku.
Seperti diketahui, pembunuhan manajer HRD PT Jaya Obayashi ini terjadi pada 9 September 2020 di Apartemen Pasar Baru.
Saat korban sedang berhubungan badan dengan Laeli Atik, Fajri langsung membenturkan batu bata ke kepala dan menghujamkan pisau ke tubuh HRD Rinaldi hingga tewas seketika.
"Setelah berbincang, korban dan LAS kemudian berhubungan badan.
Setelah itu, pelaku DAF keluar dari kamar mandi dan menghantamkan batu bata yang sudah disiapkan ke kepala korban sebanyak 3 kali.
Lalu menusuk tubuh korban dengan pisau 7 kali hingga korban meninggal dunia," ujar Irjen Nana Sudjana.
• Laeli Kuras Harta HRD Rinaldi untuk Beli Emas Antam, Ibu Nangis di Mesin Jahit: Kaya Diperalat Fajri
• Tak Hanya Kejam Mutilasi HRD Rinaldi, Fajri Lakukan Ini ke Ibu Laeli :Padahal Saya Cuma Ingin Ketemu
Setelah itu, korban HRD Rinaldi ini sempat didiamkan di kamar mandi apartemen selama 3 hari.
Hal itu dilakukan karena kedua pelaku ini kebingungan cara menyembunyikan jenazah.
"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September 2020, jenazah korban dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen ini," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.
Selama 3 hari jasad korban disembunyikan, pelaku mencari tahu secara otodidak cara mutilasi jenazah manusia lewat media sosial.
FOLLOW:
"Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi," tambahnya.
Lantas, Fajri pun membeli golok dan gergaji untuk melancarkan aksi untuk mutilasi korban.