Demo Tolak Omnibus Law

Tangis Pelajar Dijemput Orang Tuanya Setelah Diamankan, Terkuak Alasannya Ikut Demo UU Cipta Kerja

pelajar yang diamankan saat terjadi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Kota Bekasi menangis saat dijemput orang tuanya.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
ILUSTRASI - sejumlah pelajar di Jalan Raya Jakarta - Bogor ikut bergabung dengan rombongan massa buruh demo tolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). 

Ia menerangkan bahwa pihaknya dalam hal ini sebatas mengamankan ratusan pelajar untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.

"Kita mengamankan maksudnya mereka supaya bisa dilakukan pembinaan, tidak berbuat anarkis dan sebagainya," ucap Wijonarko.

"Alhamdulillah, kemarin pelaksanaan pengamanan kegiatan aksi khususnya di Kota Bekasi bisa aman dan terkendali," sambungnya.

Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).
Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020). (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Para pelajar yang diamankan ini kata Wijonarko tetap diminta membuat surat penyataan, surat tersebut diserahkan ke polisi dan ditanda-tangani orang tua.

Atas kejadian itu, Wijonarko menyampaikan pesan kepada pelajar supaya tidak lagi melakukan hal serupa.

"Sekolah daring bukan berarti adik-adik pelajar leluasa melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat," pesannya.

Ia pun mengimbau agar pelajartidak mudah terprovokasi dengan ajakan yang tersebar di media sosial.

"Adik-adik sekalian masih panjang perjalanan hidupnya, masih ada masa depan yang harus diraih, untuk itu jangan mudah terprovokasi," tegas dia.

Di samping itu, Wijonarko juga berpesan kepada orang tua agar meningkatkan pengawasan agar anaknya tidak melakukan tindakan di luar batas.

"Kami berikan kesempatan bertemu langsung dengan orangtua, supaya bisa memberikan janji dan sumpah kepada orantua, agar tidak mengulangi lagi," jelasnya.

"Bisa dilihat tadi curhatan dari orangtua ketika anaknya tidak pulang, ada kekhawatiran dan sebagainya, ini supaya bisa menyentuh adik-adik sekalian," tambahnya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved