Sriwijaya Air Jatuh
Curiga Lihat Ini, Roy Suryo Tegaskan Tanda SOS di Pulau Laki Hoaks : Ada Tanda Tukang Sate
Berbekal dari kecurigaan itu, Roy Suryo pun tegas menyebut bahwa tanda SOS tersebut palsu.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Menganalisa lebih jauh, Roy Suryo pun memaparkan segala kemungkinan.

Namun yang paling membuat asumsi soal adanya korban selamat itu tidak mungkin adalah perihal tanda S.O.S tersebut.
Roy Suryo curiga mengapa tanda SOS tersebut justru terletak di tengah hutan, alih-alih di pinggir laut atau di pantai.
"Kalau Kita tag Pulau Laki, akan muncul keterangannya, kemudian muncul SOS Dari fasilitas di google map ini, kita bisa melakukan pendalaman. Kalau di sini tidak menampakkan kondisi (Pulau) yang hutan, mungkin kita bisa percaya. Atau tanda ini muncul di pinggir laut, mungkin ada orang yang selamat (asumsi)," imbuh Roy Suryo.
Baca juga: Dikuliahkan Jadi Pengacara, Masitoh Gugat Ayahnya yang Renta Rp 3 M, Sehari Jelang Sidang Meninggal
Baca juga: Pihak Anak yang Gugat Orangtuanya Rp 3 Miliar Buka Suara, Pengacara : Itu Bagian dari Membela Haknya
Berbekal dari kecurigaan itu, Roy Suryo pun tegas menyebut bahwa tanda SOS tersebut palsu.
"Ini orang yang mau mempermainkan orang berpikir aneh-aneh. Pertama kali muncul tanda tukang sate, di lokasi yang sama dengan sekarang S.O.S ini. Kemudian diganti wahana anak-anak. Ini ada orang yang iseng," kata Roy Suryo.
Menyayangkan tindakan iseng tersebut, Roy Suryo meminta kepada pelaku untuk berhenti menyebarkan informasi hoaks.
Roy Suryo khawatir jika keluarga korban ada yang mencari langsung di pulau tak berpenghuni tersebut.
"Bayangkan kalau keluarga korban, datang ke sana, mencari di kepulauan itu, masuk hutan, berbahaya. Tidak mungkin itu dari korban yang selamat. Karena kalau memang itu dari korban selamat, kemungkinan tag itu muncul mulai dari Sriwijaya Air crash, sekitar tanggal 9 atau 10, Kita mungkin masih bisa percaya," ungkap Roy Suryo.
"Ini adalah hoaks, jangan diteruskan. Jangan lah di tengah musibah ini kita membikin sesuatu yang tidak tepat. Saya bisa pastikan tanda SOS di google maps di Pulau Laki ini adalah hoaks. Ada orang yang sengaja, iseng, untuk membuat gaduh suasana," sambungnya.
Respons Basarnas hingga Google
Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS menampik kabar adanya tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, kabar adanya sinyal SOS di lokasi dekat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu heboh di media sosial.
Rasman menegaskan, pihaknya telah memeriksa lokasi tersebut dan tidak menemukan apa pun di sana.
"Enggak ada itu ya, tidak benar. Enggak ada tanda-tanda itu, sudah didatangi enggak ada," kata Rasman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).