Pengakuan Pembunuh Anak Kades, Motif Dendam dan Mau Berbuat Cabul, Gelap Mata Gara-gara Uang Rp 1000
Dilansir dari TribunMedan, Kapolres Nias Selatan AKBP Arke Furman Ambat menjelaskan bahwa awalnya pelaku berniat mencabuli PDL.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
"Dikarenakan keponakan tersangka kalah pada saat pemilihan kepala desa tahun 2019 dengan ayah dari korban," tuturnya.
• Viral Foto Pengungsi Banjir Kudus Shalat di Gereja, Ini Cerita yang Sebenarnya Terjadi
• Sejumlah Pelanggar Ganjil Genap di Kota Bogor Kena Sanksi PPKM
Korban Disangka Hilang
PDL sendiri sempat disangka hilang sebelum jasadnya ditemukan.
Bahkan pelaku sempat berpura-pura ikut mencari korban.
Tak hanya itu saja, saat jasad PDL ditemukan, pelaku juga berada di lokasi tersebut.
Ambat menyebutkan kronologi kejadian terjadi pada Senin, 8 Februari 2021 sekitar pukul 17.00 WIB dimana saksi Siniar Lature terakhir kali melihat korban Petra berjalan sendiri ke arah belakang rumah Aluizaro Laia.
"Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB keluarga beserta beberapa masyarakat desa mulai mencari korban dikarenakan korban tidak kembali ke rumah," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada hari Selasa, 9 Februari 2021 sekitar pukul 03.00 WIB pencarian korban dihentikan.
Sekira pukul 06.00 WIB keluarga beserta masyarakat kembali melakukan pencarian.
"Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB saksi Faozinema Laia menemukan sebuah karung goni di galian parit di atas. Saksi membuka karung tersebut dan mendapati korban berada di dalam karung tersebut dalam keadaan tak bernyawa. Kemudian pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian," jelasnya.
(Kolase Tribun Medan)