Ramadhan 2021

Jadwal Puasa Ramadhan 2021 Berdasarkan Perhitungan Hisab Muhammadiyah

Metode yang dipakai oleh salah satu organisasi besar Islam di Tanah Air, Muhammadiyah adalah hisab wujud al-hilal

Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
ecteezy.com/Banjarmasin Post
Jadwal 1 Ramadhan 2021 berdasarkan perhitungan hisab Muhammadiyah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2021 atau 1442 Hijriah berdasarkan perhitungan hisab.

Metode yang dipakai oleh organisasi besar Islam di Tanah Air itu adalah hisab wujud al-hilal.

Yakni untuk menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bahwa bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya 3 parameter.

Ada pun 3 parameter tersebut yakni telah terjadi konjungsi atau ijtimak, ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.

Penetapan 1 Ramadhan 2021 diumumkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di dalam maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 yang dirilis pada Rabu (10/2/2021).

Maklumat tersebut berisi tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan, Bagaimana Cara Bayarnya? Berikut Penjelasan dan Niat Puasa Qadha

Berdasarkan isi Maklumat yang dirilis laman resmi PP Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa Wage, 13 April 2021.

Dengan begitu, sesuai keputusan Muhammadiyah, ibadah Puasa Ramadhan akan mulai dijalankan pada 13 April mendatang.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah," bunyi Maklumat itu.

Metode yang digunakan Muhammadiyah ini merupakan bagian peradaban Islam yang disebut ilmu haiah (astronomi) atau yang sering juga disebut dengan ilmu falak.

Yakni pengkajian tentang posisi-posisi geometris benda-benda langit untuk menentukan penjadwalan waktu di muka bumi ini.

Follow us :

Berdasarkan ijtimak, jelang Ramadan 1442 H terjadi pada hari Senin Pon, 12 April 2021 M pukul 09:33:59 WIB.

Pada saat itu, tinggi bulan waktu terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +03° 44¢ 38² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Ini Penjelasan Hukum Mimpi Basah saat Puasa Menurut Ulama

Kemudian penetapan 1 Syawal alias berakhirnya bulan Ramadhan atau masuk Hari Raya Lebaran, jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021.

Hal ini berdasarkan perhitungan ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 M pukul 02:03:02 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +05° 30¢ 58² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

Kemudian, untuk ijtimak jelang Zulhijah 1442 H, terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Juli 2021 M pukul 08:19:35 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +03° 09¢ 18² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.

Jadi, 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M.

Baca juga: Menuju Ramadhan 2021, Kapan Batas Akhir Bayar Utang Puasa ? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan PP Muhammadiyah tersebut, maka disimpulkan bahwa :

  • 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021
  • 1 Syawal 1442 Hijriah (Idul Fitri) jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021
  • 1 Zulhijah 1442 Hijriah jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Juli 2021
  • Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juli 2021
  • Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Begini Tata Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadhan

Dalam siaran resminya, PP Muhammadiyah menerangkan bahwa metode hisab juga dipakai Muhammadiyah dalam perhitungan waktu gerhana untuk melaksanakan sholat gerhana, serta penetapan arah kiblat sholat.

"Penetapan waktu dan arah itu dilakukan dengan perhitungan terhadap posisi-posisi geometris benda-benda langit, khususnya matahari, bulan, dan bumi yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu di muka bumi dan arah," demikian keterangan PP Muhammadiyah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved