Perjuangan Ayah Selamatkan Keluarga Berakhir Duka, Pulang ke Rumah Syok Temukan Anak Tak Bernyawa
Seorang siswi SD tewas dihabisi pemuda. Pelaku diketahui dendam terhadap ayah korban. Dendam pelaku berujung menewaskan siswi SD usia 9 tahun.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Kassubag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah menjelaskan korban dibunuh oleh pelaku saat sedang tidur di dalam kamarnya.
Malam itu, pelaku datang secara tiba-tiba dan langsung masuk ke rumah korban sembari membawa sebilah pedang.
Saat pelaku hendak masuk ke dalam kamar korban, kedua orang tua korban sedang berada di ruang tamu rumahnya.
Melihat pelaku membawa pedang, akhirnya ayah korban keluar rumahnya untuk memberitahu kepada Sekretaris Desa setempat.
Sementara, Ibu Korban ikut keluar rumahnya juga untuk memberitahukan kepada Bibi pelaku bahwa UA mengamuk di rumahnya dengan membawa sebilah pedang.
Tak disangka, setelah Ibu korban kembali dari rumah Bibi korban, anaknya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam kamarnya.
Malam itu, anaknya tergeletak dan bersimbah darah dengan posisi badan telungkup dan terdapat luka di bagian kepala belakangnya selebar 1 cm.
"Seketika itu Ibu korban langsung berteriak histeris minta tolong kepada para tetangga setempat," kata AKP Nining Dyah kepada TribunMadura.com (Grup SURYAMALANG.COM), Senin (8/3/2021).
Tak lama setelah kejadian, pelaku langsung berhasil ditangkap oleh anggota Reskrim Polres Pamekasan di rumah Bibinya, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Pelaku terancam dikenai Pasal 340 SUB 338 SUB 351 Ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman mati (seumur hidup) atau paling lama 20 tahun penjara.
"Anggota Reskrim masih terus melakukan pendalaman perihal motif terjadinya pembunuhan ini," jelasnya.
Pengakuan orang tua korban
Karimullah saat ditemui Kompas.com di rumahnya mengaku tidak berada di rumah saat kejadian.
Saat itu ia sedang berada di rumah Kepala Desa Taraban untuk melaporkan bahwa keluarganya diancam akan dibunuh oleh pelaku.
"Saat kejadian saya tidak ada di rumah," ujar Karimullah Senin.