Info Kesehatan

Cara Mengobati Sakit Perut karena Datang Bulan, Hindari Makanan Asin

Beberapa perempuan mungkin mengalai kram ringan. Tapi dalam beberapa kasus, kram yang terjadi bisa sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Editor: Ardhi Sanjaya
net
Ilustrasi Wanita Sakit Perut 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Periode menstruasi sering menjadi masa yang tidak meyenangkan untuk dialami oleh perempuan.

Banyak perempuan mengalami rasa tidak enak di tubuhnya menjelang atau selama periode haid ini.

Salah satu yang kerap dikeluhkan mengenai priode menstruasi adalah kram dan sakit perut.

Beberapa perempuan mungkin mengalai kram ringan. Tapi dalam beberapa kasus, kram yang terjadi bisa sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Melansir dari Healthline, kram menstruasi disebabkan oleh kontraksi rahim yang dipicu meningkatnya kadar hormon dalam tubuh.

Saat menstruasi rahim akan berkontraksi dan melepaskan lapisannya.

Lapisan inilah yang nantinya keluar sebagai darah.

Baca juga: Cara Mengobati Nyeri Menstruasi dengan Bahan-bahan Rumahan, Pakai Resep JSR Ala dr Zaidul Akbar

Baca juga: Cara Mengobati Bisul Menggunakan Bahan Alami, di Antaranya Bisa Gunakan Bubuk Kunyit

Banyak perempuan mengonsumsi pereda nyeri untuk mengatasi rasa kram ini.

Namun, jika Anda selalu mengalami kram menstruasi tiap bulan, mungkin mengonsumsi pereda nyeri perut setiap bulan bisa menjadi hal yang melelahkan.

Selain dengan pereda nyeri perut, sebenarnya kram menstruasi dapat diredakan ala rumahan dengan beberapa cara berikut:

ILUSTRASI Sakit perut
ILUSTRASI Sakit perut (travelreadymd.com via Tribunnews.com)

1. Menghangatkan area perut atau punggung bagian bawah

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kram terjadi karena saat menstruasi rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisannya.

Untuk memperlancar proses ini, Anda bisa membantu dengan menghangatkan area sekitar rahim seperti punggung bagian bawah atau perut.

"Panas tampaknya mengendurkan dinding otot, dengan peningkatan aliran darah mengurangi kram," kata JoAnn V.

Pinkerton, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di University of Virginia dikutip dari Business Insider.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved