Kabar Duka
Peluk Raditya Oloan Sebelum Dikubur, Joanna Nangis Ucap Janji Depan Jasad Suami : Sampai Akhir Hidup
Derai air mata pun mengiringi pelukan terakhir Joanna Alexandra pada suaminya, Raditya Oloan
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Bahkan saat peti jenazah Raditya Oloan hendak ditutup, Zuriel tampak memegang pundak sang ibunda demi menguatkannya.
Dan saat peti jenazah benar-benar tertutup, tangisan Joanna Alexandra dan anak-anaknya tumpah.
Zuriel Paris memegang foto mendiang sang ayah di dalam bingkai lalu mengiring peti jenazah untuk dimakamkan.
Jenazah Raditya Oloan kemudian diberangkatkan dari rumah duka di RSPAD Gatot Subroto, menuju San Diego Hills untuk dimakamkan.
Hingga kini, masih digelar prosesi pemakaman yang diwarnai Isak tangis dan haru dari para pelayat.
Baca juga: Sosok 2 Istri Baru Ustaz Jefri Dibongkar Umi Pipik, Anak Uje Bereaksi soal Ibu Tiri: Mau Gimana Lagi
Detik-detik Joanna mengetahui Raditya Oloan meninggal
Dikutip dari YouTube Toba Danau TV, Joanna Alexandra menceritakan detik-detik dapat kabar sang suami meninggal.
Sambil menangis, Joanna Alexandra mengaku dapat kabar duka ketika masih berada di perjalanan ke rumah sakit.
Mulanya, Joanna Alexandra dan keluarga dipanggil ke rumah sakit setelah dikabarkan kondisi Raditya Oloan menurun.
"Jadi waktu hari Kamis malem aku dipanggil ke rumah sakit karena kondisi Radit menurun, aku langsung ngebut sama papah ke rumah sakit," ucap ibu 4 anak tersebut.

Baru sampai setengah perjalanan, Joanna Alexandra malah mendapat kabar duka suaminya meninggal.
"Ternyata di tengah perjalanan rumah sakit nelpon lagi dan bilang kalau Radit udah gak ada," kata Joanna Alexandra.
"Jadi dia meninggal waktu aku masih dalam perjalanan,"
"Saat itu aku ngambek sama Tuhan, aku gak marah tapi aku ngambek kayak anak kecil," sambungnya terisak.
Baca juga: Baim Wong Nawar Beli Rumah Baru Raffi, Ledekan Rafathar Bikin Nagita Ucap Istighfar: Gak Boleh Gitu!
Hari pertama dan kedua suami meninggal, Joanna Alexandra mengaku tak berhenti bertanya kepada Tuhan mengapa hal tersebut harus menimpanya.