Praktikum Bedah Mayat, Mahasiswa Kedokteran Ini Kabur Nangis Lihat Jasad Sahabat : Dia Mati Ditembak
Praktikum bedah mayat ini dilakukan agar para mahasiswa kedokteran ini mengenal soal anatomi tubuh manusia.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Saking dekatnya, persahabatan Enya Egbe dan Divine itu seperti kakak adik.
"Kami biasa pergi clubbing bersama," ujar Enya Egbe, dilansir TribunnewsBogor.com dari BBC Indonesia.
Baca juga: Bantah Prank Rp 2 T, Anak Akidi Tio Kini Pamer Bilyet Giro, Suami Heriyanti Angkat Bicara : Pasrah!
Meski kabur, mahasiswa kedokteran ini sempat melihat bagaimana jasad sahabatnya itu terkoyak akibat tembakan di dadanya.
"Ada dua lubang peluru di dada sebelah kanannya. Dia mati ditembak," ujar Enya Egbe sambil terisak.
Oyifo Ana adalah salah satu mahasiswa kedokteran lain yang mengejar Enya Egbe dan menemukannya tengah terisak di luar ruangan praktikum.

Sambil menenangkan Enya Egbe, Ana menjelaskan bahwa rata-rata mayat yang dibedah di kelas fakultas kedokteran itu merupakan korban penembakan.
Padahal, kebanyakan korban bukanlah penjahat, namun entah kenapa harus tewas dengan cara ditembak.
"Sebagian besar mayat yang kami gunakan di sekolah ada peluru di tubuhnya," ujar Ana.
"Saya merasa sangat sedih ketika saya menyadari bahwa beberapa dari mereka mungkin bukan penjahat sungguhan," tambahnya.
Baca juga: Petaka Cinta Segitiga Janda Pedagang Nasi di Bogor, Sopir Angkot Sakit Hati Setelah 4 Tahun Pacaran
Ana menambahkan bahwa pada suatu pagi dia melihat sebuah mobil polisi penuh dengan mayat-mayat berlumuran darah di kampus kedokteran mereka, yang memiliki kamar mayat.
Nantinya, mayat-mayat itu akan dijadikan bahan praktikum mahasiswa kedokteran.
Sebagai mahasiswa, mereka tak bisa menolak dan memilih jasad mana yang akan dibedah atau diautopsi, termasuk jika mayatnya adalah keluarga atau teman.

Setelah tenang dari syoknya, Enya Egbe kemudian mengirim pesan ke keluarga Divine, yang ternyata telah mencari korban dari kantor polisi satu ke yang lain.
Disebutkan keluarga, Divine dan dua temannya dikabarkan ditangkap oleh petugas keamanan atau polisi dalam perjalanan pulang dari bepergian di malam hari.
Namun ternyata, nyawa Divine melayang di tangan polisi yang bertindak radikal.