Nasib Pilu 4 Gadis Jawa Barat Dipaksa Melayani Pria di Papua, Dijanjikan Gaji Rp 12 juta Sebulan

Para korban itu dua di antaranya berasal dari Kabupaten Indramayu, satu korban asal Majalengka, dan satu korban asal Cirebon.

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Keluarga saat menyambut anak gadisnya yang menjadi korban TPPO di Mapolres Indramayu, Minggu (15/8/2021). 

Dipaksa Layani Tamu Pria

Seorang gadis usia 14 tahun dipaksa jadi pemandu lagu di sebuah tempat hiburan karaoke di Papua.

Gadis berinisial SDD, atau sebut saja Bunga kerap dipaksa hingga dianiaya jika menolah melayani tamu pria.

Bunga yang merupakan anak tukang bubur warga Kelurahan Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu dipaksa bekerja sebagai PL di sebuah tempat karaoke di Paniai, Papua.

Ibu dari Bunga, Marni (33) menceritakan, kejadian itu berawal saat ada teman anaknya berinisial D datang ke rumah kontrakan mereka di Kelurahan Bojongsari pada 1 Juli 2021.

Temannya tersebut lalu meminta izin untuk mengajak korban pergi bermain.

"Temannya itu teman baru kenal, diajak ke main terus dibawa ke rumah orang yang menyalurkan anak saya ke Papua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (11/8/2021).

Marni menceritakan, sejak saat itu, nomor kontak anaknya tidak bisa dihubungi, korban baru memberi kabar 2 hari setelahnya sejak meninggalkan rumah pada 3 Juli 2021.

Baca juga: Fakta Video Viral Beli Gula Pakai Emas Murni di Papua, Paket 1 GB Ditukar 1 Gram Emas

Saat itu, korban baru memberi kabar kembali, kepada ibunya, SDD mengaku tengah berada di Surabaya dan dipekerjakan di sebuah kedai kopi.

Marni yang mengetahui kabar itu, segera meminta anaknya yang baru kini duduk dikelas 3 SMP itu untuk pulang.

Nangis Minta Pulang

Marni tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi sang anak.

Disampaikan Marni, pada 21 Juli 2021, anaknya kembali memberi kabar bahwa dibawa ke Paniai Papua untuk dijadikan PL atau Pemandu Lagu di sebuah tempat karoke.

Di sana korban diketahui juga mendapat penyiksaan dan tidak diberi makan jika tidak mau melayani tamu yang datang.

"Karena anak saya kan gak mau kerja begitu, tidak sesuai dengan yang diinginkannya, anak saya nangis-nangis minta dipulangkan," ujar dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved