Antisipasi Cuaca Ekstrim, Puluhan Pohon di Kebun Raya Bogor Diteliti Kesehatannya
Menggunakan alat khusus penelitii BRIN memiliki metode khusus untuk mengantisipasi pohon tumbang karena keropos terutama saat kondisi cuaca ekstrim.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung selama berwisata di Kebun Raya Bogor (KRB), peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus melakukan penelitian kondisi kesehatan pohon.
Penelitian yanh dilakukan peneliti BRIN untuk memastikan koleksi pohon di Kebun Raya Bogor tidak rawan tumbang dan keropos.
Peneliti rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pohon di seluruh areal Kebun Raya Bogor.
Menggunakan alat khusus penelitii BRIN memiliki metode khusus untuk mengantisipasi pohon tumbang karena keropos terutama saat kondisi cuaca ekstrim.
Kepada wartawan, koordinator tim analis kesehatan pohon dan peneliti BRIN Rizmoon Nurul Zulkarnaen menjelaskan, pemeriksaan kesehatan pohon menggunakan metode visual dengan form khusus.
Hal ini untuk menilai kerusakan yg terjadi, modifikasi dari International Society of Arboriculture (ISA).
"Dalam kasus tertentu juga kami menggunakan metode FHM atau Forest Health Monitoring, Kedua metode itu esensinya sama yaitu untuk mendeskripisikan kerusakan yang terjadi pada akar, batang, dan tajuk percabangan," ujar Rizmoon Nurul, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Ikuti Perkembangan Zaman, Guru Besar IPB University Setuju Kebun Raya Bogor Jadi Wisata Konservasi
Rizmoon menjelaskan, selain menggunakan metode visual, peneliti juga menggunakan alat yang bernama Picus Sonic Tomograph.
Alat ini merupakan alat canggih buatan Jerman.
Fungsinya untuk mengetahui persentase kelapukan atau keropos yang terjadi pada pohon.

"Hingga triwulan ke tiga tahun 2021 ini sudah ada 185 pohon koleksi Kebun Raya Bogor yang sudah dicek kesehatannya," katanya.
Setelah mendapatkan kondisi pohon, selanjutnya kata Rizmoon memberi rekomendasi kepada pengelola Kebun Raya Bogor usai pemeriksaan.
Dari hasil pengecekan kesehatan pohon tersebut, peneliti kemudian memberikan sejumlah rekomendasi.
Seperti pemangkasan ranting, pemotongan batang dan penebangan total atau tebang habis.
Akan tetapi penindakan tebang habis itu sangat dihindari karena ada kepentingan konservasi yang lebih utama.
Baca juga: Jaga Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor Operasikan Mobil Bertenaga Listrik