Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tak Mau Bayar Wanita Open BO, Pria Ini Dianiaya 3 Pemuda, Korban Kabur Tak Pakai Celana

Namun di hari H, saat pria tersebut bertemu sang gadis, ia malah membatalkan kencannya.

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Youtube TVOne News
Tak mau bayar usai open BO, oknum pegawai pemerintah dianiaya 3 pemuda di lobi hotel 

TRIBUNNEWBSOGOR.COM -- Seorang oknum pegawai pemerintah Pemprov Sulawesi Utara dianiaya 3 orang bersenjata tajam di lobi hotel di Manado.

Video penganiayaan itu sempat viral di media sosial, pada Rabu (10/11/2021).

Penganiyayaan berawal saat korban menggunakan jasa prostitusi open BO seorang gadis lewat aplikasi MiChat.

Namun di hari H, saat pria tersebut bertemu sang gadis, ia malah membatalkan kencannya.

Tak hanya itu, pria itu tidak mau membayar jasa open BO tersebut.

Sehingga, ketiga pemuda teman wanita tersebut pun meradang.

Dilansir dari Youtube TV One program Sidik Jari, terlihat dalam video CCTV berdurasi 1 menit 44 detik, seorang pria tanpa baju dan celana terbaring di lantai hotel.

Hotel itu terletak di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Manado Sulawesi Utara.

Baca juga: Cerita Tukang Antar Jemput Wanita Open BO, Akui Tak Patok Tarif: Sudah Seperti Teman Sendiri

Korban awalnya dianiaya pria berbaju hitam sambil memegang senjata tajam.

Pemuda berbaju hitam itu tampak berkali-kali menusukkan senjata tajam pada oknum pegawai pemerintah.

Oknum pegawai pemerintahan itu tak bisa meladeni pemuda yang tengah membabi buta lakukan penganiayaan.

FOLLOW:

Dalam kepayahan, oknum pegawai pemerintah itu pu berkali-kali minta maaf.

Kedua tangannya tampak dikatupkan, sambil berkali-kali bilang 'maaf, maaf'.

Momen penganiayaan itu pun dilihat oleh banyak orang.

Sejumlah wanita tampak berusaha melerai pemuda itu.

Namun, tangan wanita itu dihalau oleh pemuda berbaju hitam.

Baca juga: Soal Kasus Kekerasan Seksual di Kampus, Nadiem Makarim Minta Tak Ada yang Ditutup-tutupi

Ketika suasana sudah mulai kondusif, dari arah belakang terlihat pemuda berbaju merah mengayunkan pisau ke arah korban.

Namun, pemuda berbaju merah itu menusuk korban.

Pemuda lain berbaju biru ikut-ikutan menganiaya korban.

Korban pun sempat melawan.

Tak mau bayar usai open BO, oknum pegawai pemerintah dianiaya 3 pemuda di lobi hotel
Tak mau bayar usai open BO, oknum pegawai pemerintah dianiaya 3 pemuda di lobi hotel (kolase Youtube TVOne News)

Tapi karena kalah jumlah, korban pun susah payah kabur dan melarikan diri dari hotel.

Korban tak peduli meski saat melarikan diri, ia hanya pakai kolor saja.

Aksi kejar-kejaran antara 3 pelaku dan korban pun terjadi diluar hotel.

Akan tetapi, ketiga pelaku penganiayaan yakni RT (20), RK (17), dan EK (19) terlebih dulu berhasil ditangkap polisi.

 Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Taufik Arifin mengatakan pelaku sudah di amankan beberapa jam setelah kejadian.

"Sudah diamankan dua pelaku, dan yang lain masih dalam pengejaran," Ungkap Kompol Taufik Arifin dari Youtube TV One.

Baca juga: Lama Ditinggalkan, Rumah Makan di Bogor Ini Berubah Jadi Seperti Danau, Warga Sering Mancing Ikan

Motif penganiaayaan

Dari hasil pemeriksaan terungkap, kalau korban JG yang merupakan pegawai honorer di Pemprov Sulut ini membatalkan kencan dengan seorang wanita.

Padahal, korban disebut sebelumnya sudah booking open BO lewat aplikasi MiChat.

Pembatalan kencan ini disebut karena korban tidak sepakat soal harga.

Meski tidak jadi kencan, para pelaku ini tetap memaksa korban untuk membayar uang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

"Dari motif penganiayaan itu ternyata akibat proses transaksi mesum yang batal.

Para pelaku marah kepada korban karena tidak membayar kepada teman perempuan mereka yang bertransaksi mesum," kata Kapolresta Manado Kombes Pol Elvianus Laoli, dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

"Mereka tetap memaksa korban untuk membayar sesuai kesepakatan antara korban dan perempuan M," tambah Laoli.

"Karena korban tidak mau membayar, para pelaku pun melakukan penganiayaan," tambahnya.

Baca juga: Jasad Pria Bercelana Jeans Ditemukan Mengapung di Tanah Abang, Kondisinya Banyak Bekas Luka Bacok

Kronologi kejadian sebelum korban dianiaya

Kronologinya, kata Laoli, korban saat itu berada di rumah temanya di Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas.

Kemudian, korban membeli rokok dari salah satu minimarket yang berada di Kelurahan Tanjung Batu.

Setelah membeli rokok, korban menuju ke Hotel Makapetor di Kelurahan Tanjung Batu dan duduk di lobi hotel. Lalu, datang seorang perempuan yang berinisial SV.

Perempuan tersebut menghampiri korban dengan maksud menawarkan untuk berhubungan badan.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (Warta Kota)

Pada saat itu, perempuan tersebut mengajak korban untuk bercerita di dalam kamar hotel.

Sesampainya di dalam kamar hotel, korban melihat beberapa lelaki dan perempuan yang sedang menghirup lem.

Ketika itu, ada beberapa perempuan dan lelaki yang tidak korban kenal keluar dari kamar yang korban tempati.

Lalu, perempuan bernama SV mengunci kamar.

Baca juga: Korban Trauma, Keluarga Santri yang Dianiaya di Tamansari Minta Proses Hukum Sampai Tuntas

Saat itu terjadi negosiasi antara korban dan perempuan tersebut.

Perempuan itu menawarkan untuk berhubungan badan dengan pembayaran Rp 400.000.

Korban menolak dan langsung keluar kamar.

Saat di luar kamar, korban diadang ketiga pelaku.

ilustrasi penganiayaan
ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Akibat penganiyaan yang dialaminya, korban mengalami sejumlah tuka tusuk di tubuhnya.

Korban pun langsung dibawa ke Rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Sementara itu, ketiga pelaku harus meringkuk di dalam tahanan Polsek Wanea.

Mereka dijerat dengan pasal 170 ayat 21 E KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.

(TribunBogor/Kompas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved