Kepala Dusun Rampok dan Bunuh Bu Guru, Berawal Sakit Hati dengan Ucapan Korban saat Main Layangan
Korban mengalami pecah kepala yang diduga dihantam dengan benda tumpul di bagian kepalanya oleh pelaku, sehingga menyebabkan wanita tersebut meninggal
Mendadak banyak uang
Terungkapnya kasus tersebut berawal dari kecurigian warga dimana pelaku Juni Husriadi tiba-tiba mendadak banyak uang.
Diketahui, pelaku usai menghabisi nyawa Fitriani, ia membawa kabur emas sebanyak 60 mayam, yang kala itu dikenakan korban.
“Emas yang diambil di tangan korban direncanakan untuk membayar utang-utang pelaku selama ini kepada orang lain,” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda kepada Serambinews.com, Rabu (17/11/2021).
Disebutkan, sebagian emas yang diambil dari tangan korban dijual pelaku untuk menutupi utang-utangnya.
Sebagian emas yang diambil tersebut juga dibuang ke sebuah danau di desa tersebut untuk menghilangkan jejak.
Mulainya timbul kecurigaan dari masyarakat kepada oknum Kadus ini setelah diketahui dalam beberapa hari belakangan, pelaku sudah memiliki uang banyak yang diduga didapatkan dari hasil penjualan emas.
Hal itu diketahui saat pelaku mengajak Sekdes Suak Timah mendampinginya untuk membayar utang ke salah warga di desa tersebut dengan nominal di atas Rp 7 juta.
Berawal dari itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut menyangkut kasus pembunuhan tersebut sehingga pelakunya terungkap.
Baca juga: Kisah Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul, Pelaku Mengaku Spontan
Sakit Hati Disebut PKI
Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda mengatakan pelaku melakukan aksi pembunuhan lantaran sakit hati dituduh sebagai PKI.
Pelaku menghabisi nyawa korban dengan menggunakan batu besar.
Baca juga: Tiga Terdakwa Penyelundupan Sabu 31 Kg di Aceh Utara Divonis Penjara Seumur Hidup
Selain melakukan pembunuhan, pelaku juga membawa kabur emas sang ibu guru sebanyak 60 mayam.
Sebagian emas tersebut, menurut pengakuan pelaku, sudah dibuangnya ke danau di daerah tersebut bersama dengan 1 unit HP milik korban.