Kepala Dusun Rampok dan Bunuh Bu Guru, Berawal Sakit Hati dengan Ucapan Korban saat Main Layangan
Korban mengalami pecah kepala yang diduga dihantam dengan benda tumpul di bagian kepalanya oleh pelaku, sehingga menyebabkan wanita tersebut meninggal
Sedangkan emas yang masih tersisa yang berhasil diamankan sebanyak 99,78 gram berupa gelang, sementara yang dibuang ke danau berupa kalung.
Baca juga: 3 Bulan Selidiki Kasus Pembunuhan Subang, Polisi Siapkan Bukti Baru Jerat Pelaku : Sudah Mengarah
Kronologi pembunuhan
Kapolres menceritakan kronologis pembunuhan tersebut.
Peristiwa bermula pada Selasa (2/11/2021) sekira pukul 16.30 WIB, dimana pelaku bertemu dengan korban.
Saat itu pelaku sedang menaikkan layang-layang.
Berawal dari itu, kemudian pelaku dan korban terlibat cekcok dan korban Fitriani dalam pengakuan pelaku mengatakan, bahwa "yang menaikkan layang semua PKI".
Kemudian pelaku menjawab, “Kenapa Kak Fitri ngomong begitu”.
Lalu korban mengatakan; “Memang ya. Semua orang yang menaikkan layang PKI”.
Mendengar tuduhan korban, pelaku merasa sakit hati dan menyimpan kepada sang ibu guru.
Berawal dari itu, pelaku pada Rabu (3/11/2021) sekitar pukul 11.00 WIB, mengambil parang atau senjata tajam di rumahnya, lalu menuju rumah korban.
Sampai di belakang rumah korban, kemudian pelaku melihat korban seorang diri di rumah sedang menjemur pakaian.
Baca juga: Dituding Masuk ke TKP Pembunuhan Subang, Mulyana Adik Yosef Ungkap Fakta Sebenarnya : Saya Terpaksa
Pelaku saat itu berniat ingin menggorok leher korban, namun tidak jadi.
Ketika pelaku hendak pulang, pelaku kembali menanyakan kepada korban, "kenapa Kak Fitri mengatakan PKI kepada saya”.
Kemudian korban menjawab, "memang yang menaikkan layang itu PKI".
Kemudian pelaku mengatakan, "Tunggu ya kak saatnya nanti".