Mamah Muda dan Bayinya Ditemukan Terkubur di Lokasi Proyek, Mayat Korban Dibungkus Plastik
Keluuarga sempat berusaha menghubungi korban melalui ponsel, namun tidak bisa. Sehingga kelurga merasa kebingungan.
Kemudian Obet berusaha membuka bungkusan tersebut menggunakan eksavator.
Ia kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia.
Obet langsung menghentikan pekerjaan dan menghubungi Penanggung Jawab Proyek, Feri dan kemudian langsung melaporkan ke Polsek Alak.

Semi Leonard Toto (21) juga mengakui kalau saat itu ia mengukur lebar galian yang sedang digali operator eksavator (Obet).
Semi kaget melihat ada bungkusan plastik warna hitam dan mengeluarkan bau serta ada banyak lalat.
Ia pun kemudian memberitahu kepada Obet bahwa ada bangkai binatang (anjing).
Obet langsung mengangkat bungkusan tersebut menggunakan eksavator ternyata berisi jenazah.
Keterangan lain dari Nur Hidayat selaku Pelaksana Proyek PT. Nindya Karya menjelaskan kalau proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 19 Oktober 2021.
Namun pada tanggal 24 Oktober 2021 pekerjaan dihentikan karena eksavator yang digunakan berukuran kecil sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan.
Pada tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021 tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut.
Pekerjaan baru dilanjutkan kembali pada tanggal Jumat 29 Oktober 2021 dengan menggunakan eksavator yang lebih besar oleh operator Obet Nego Benu.
Sedangkan eksavator sebelumnya dengan operator eksavator Paul bergeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang untuk pekerjaan lain.
Aparat kepolisian Polsek Alak dipimpin Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Penkase-oeleta, Bripka Agus Mampu bersama piket Polsek Alak dari unit Sabhara, Intelkam dan Reskrim ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian.
(TribunnewsBogor.com/Pos Kupang/Kompas.com)