Dibui Gara-gara Aniaya & Lecehkan Penumpang Muntah, Sopir Taksi Online Sebut Korban Bohong soal Ini
Aksi kekerasan fisik ini dilakukan pelaku lantaran korban muntah ke arah luar jendela, yang mengakibatkan mobil jadi kotor.
Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Namun, sopir tidak terima, ia meminta uang ganti rugi tersebut sebesar Rp 300.000.
"Kebetulan di dompet saya uang tunainya hanya segitu, saya bilang 'mas sorry mas saya enggak ada uang cash lagi'. Terus dia malah ngomong, 'halah lagak lu sok kaya, pergi minum bisa lo sampe juta-jutaan'. Begitulah pokoknya, dia hina-hina saya," aku NT.
Menurut NT, saat itu sopir masih tak terima dan meminta uang Rp 500.000. Sopir juga disebut mengancam saudara perempuan NT.
"Dia ancam cici saya, kalau misalnya uang itu enggak dikasih, dia akan panggil teman-temannya untuk keroyok kami," kata NT.
NT mengatakan, sopir itu kembali menghampirinya. Sopir itu kembali meminta uang dan mulai melakukan kontak fisik.
"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kata NT.
Aksi sopir itu kian menjadi hingga menyentuh payudara NT.
NT yang merasa mengalami pelecehan, langsung menepis tangan sopir.
"Setelah dia pegang-pegang saya dan mengenai payudara ya. Begitu saya menepis tangan dia, dia langsung tampar saya, " kata dia.
NT dan saudaranya pun melakukan perlawanan balik dengan memukul si sopir. Perkelahian pun terjadi. Sopir kemudian membalas pukulan dengan menendang perut NT.
Perkelahian itu pun mengundang perhatian warga sekitar yang mencoba melerai.
Saat itu NT kembali menahan sopir yang berusaha pergi usai dilerai oleh warga.
Di saat itu, adik NT, datang dan geram mengetahui kakaknya dilukai. Perkelahian antara sopir dan adik NT pun terjadi.
NT dan adiknya pun mengalami luka. Dia kemudian melporkan aksi penganiayaan dan pelecehan itu ke Polsek Tamboda, Jakarta Barat
Kronologi versi pelaku yang yang disampaikan Lawyer dari Famara Jabotebek