Nasib Pilu Pekerja yang Dikerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Bekerja 10 Jam, Disiksa Babak Belur
Tak hanya kondisi penjaranya saja yang memilukan, nasib 40 orang pekerja yang tinggal di dalamnya pun tak kalah nahas.
Penulis: Uyun | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak cuma satu, ternyata ada 2 kerangkeng manusia yang ada di rumah megah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.
Dari dua buah kerangkeng manusia itu, berisikan 40 orang yang bekerja di kebun kepala sawit sang Bupati.
Kerangkeng manusia ini ada di belakang kediaman pribadi sang Bupati Langkat di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Langkat.
Para pekerja yang dikerangkeng di dalam penjara pribadi Bupati Langkat itu pun mengungkapkan nasib pilunya.
Kasus ini diungkap secara blak-blakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Migrant Care.
"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," ungkap Penanggung Jawab Migrant Care, Anis Hidayah, Senin (24/1/2022).
Foto-foto terkait penampakan kerangkeng manusia di belakang rumah Bupati Langkat itu sungguh memilukan.
Dari foto-foto yang diterima TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan, terlihat kerangkeng manusia itu seperti halnya sel penjara.
Di dalamnya, ada dua buah dipan kayu yang beralaskan kasur tipis untuk dijadikan tempat tidur.
Tak ada lemari untuk sekedar menyimpan pakaian para pekerja.
Baca juga: Foto Diduga Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Seperti Sel Penjara Beralaskan Kasur Tipis
Baju-baju mereka sengaja ditempatkan di jemuran yang ada di atas tempat tidur.
Tak hanya kondisi penjaranya saja yang memilukan, nasib 40 orang pekerja yang tinggal di dalamnya pun tak kalah nahas.
Anis mengatakan, para pekerja kebun sawit juga kerap mendapat penyiksaan oleh orang suruhan Terbit Rencana Perangin-angin.
Bahkan, para pekerja juga mengalami luka-luka lebam akibat penyiksaan yang dilakukan.
"Para pekerja yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya, sering menerima penyiksaan, dipukuli sampai lebam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka," jelasnya.