Dikira Direhabilitasi, Malah Disiksa di Kerangkeng Bupati Langkat, Pria Ini Nangis saat Diselamatkan

Berharap akan sembuh dari kecanduan narkoba, para pemuda ini malah alami penyiksaan saat huni kerangkeng di rumah Bupati Langkat

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Youtube Kompas TV
Bukannya direhabilitasi tapi disiksa, pria ini nangis saat keluar dari kerangkeng Bupati Langkat 

"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore," ujarnya.

Baca juga: Dikenal Kalem, Pemuda 19 Tahun Jadi Korban Gangster Cibinong, Ibunda Nangis: Kalau Ada yang Nolongin

Setelah selesai bekerja, Terbit Rencana Perangin-angin memenjarakan para pekerjanya agar tidak bisa lari ke mana-mana.

"Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng/sel dan tidak punya akses kemana-mana," jelasnya.

Kemudian, para pekerja juga diberikan makan hanya dua kali dalam sehari. Itu pun, katanya makanan yang diberikan tidak layak dimakan oleh manusia.

Selain itu, para pekerja juga tidak mendapatkan upah atau gaji dari Terbit Rencana Perangin-angin.

Jika meminta upah, kerap pekerja mendapatkan pukulan dan siksaan.

"Setiap hari mereka hanya diberi makan 2 kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," katanya.

Bukannya direhabilitasi tapi disiksa, pria ini nangis saat keluar dari kerangkeng Bupati Langkat
Bukannya direhabilitasi tapi disiksa, pria ini nangis saat keluar dari kerangkeng Bupati Langkat (Youtube Kompas TV)

Diselamatkan usai digeledah KPK

Kerangkeng itu diketahui ketika operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) beberapa waktu lalu.

Saat melaporkannya, ditunjukkan sejumlah foto dan video kondisi para korban yang masih berada di dalam penjara.

Tampak wajah seorang korban lebam di bagian mata dan wajah.

Dalam video yang beredar, para korban tampak ketakutan ketika didatangi anggota KPK dan juga Migrant Care.

Kemudian, setelah sempat mengobrol, meski tak begitu jelas apa yang diobrolkan, para pekerja itu kemudian dikeluarkan dari kerangkeng tersebut.

Saat diselamatkan, tampak para korban penuh luka dan matanya berkaca-kaca.

Bahkan ada yang tak kuasa menahan tangisannya lantaran akhirnya bisa menghirup udara bebas.

Baca juga: Tak Manusiawi, Begini Penampakan Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat, Besi Kokoh dan Digembok

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved