Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Adu Kuat di Warung Remang-remang Berakhir Celaka, 8 Pemuda Mengerang Kesakitan Dadanya Menghitam

Tewasnya delapan pemuda akibat cairan yang diklaim sebagai minuman ginseng itu segera diusut Polres Jepara.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
DOKUMEN POLSEK MLONGGO POLRES JEPARA
Kepolisian menunjukkan barang bukti miras oplosan dari pemilik warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Euforia setelah gajian merenggut nyawa pemuda di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

Delapan pria asal Jawa Tengah itu meregang nyawa usai menenggak cairan maut yang disajikan di warung remang-remang.

Semula, para pemuda itu hanya ingin merayakan keberhasilannya menyelesaikan proyek.

Menerima upah dari hasil jerih payahnya, pemuda yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu pun bergegas menuju ke tenda angkringan.

Di sana, pemuda yang rata-rata berusia 20 tahunan itu tiba-tiba membuat kesepakatan konyol.

Mereka bertaruh siapa yang paling kuat meminum minuman ginseng oplosan akan memenangkan pertarungan.

Secara bergerombol, para buruh bangunan itu pun duduk di meja terpisah. Meja pertama ditempati oleh 10 orang pemuda.

Baca juga: Awalnya Nongkrong Bareng, Tenggak Miras, Pengamen Pria Tega Merudapaksa Teman Wanita Satu Profesi

Sejak Jumat (28/1/2022) pukul 22.30 WIB hingga Sabtu (29/1/2022) pukul 16.00 WIB, mereka menenggak minuman yang diklaim sebagai campuran ginseng tersebut.

Akibat perputaran gelas di meja pertama, tujuh pemuda meregang nyawa.

Sementara di meja lainnya yang ditempati pemuda sejak Sabtu siang pukul 13.00 WIB hingga Minggu (30/1/2022) pukul 03.00 WIB, ada dua orang orang yang tewas akibat minuman itu.

Mulanya, para pemuda tersebut merasakan gejala yang sama.

Pulang ke rumah, mereka teler dan mulai kehilangan kesadaran.

Para buruh itu seketika muntah dan merasakan napasnya tidak teratur.

Beberapa di antaranya mengerang kesakitan.

Hingga akhirnya secara bergantian, mereka meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Net)

Minuman Ginseng Diteliti

Tewasnya delapan pemuda akibat cairan yang diklaim sebagai minuman ginseng itu segera diusut Polres Jepara.

Sat Reskrim Polres Jepara bahkan telah meningkatkan status penyelidikan ke proses penyidikan karena telah ditemukan unsur pidana dalam kasus pesta ginseng maut ini.

"Penyidik sedang mengirim sampel gingseng oplosan ke labfor polda Jateng untuk dilakukan pengujian. Keterangan selanjutnya masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Dianalisa selama beberapa hari, kandungan minuman ginseng yang dijual di warung itu pun terungkap.

Baca juga: Tenggak Miras Oplosan, Empat Pemuda Tewas, Bagian Dada Korban Menghitam

Minuman keras bermerek 'ginseng' itu ternyata hanya fiktif belaka.

Sebab di dalam cairan botol yang ditenggak para pemuda tersebut, tak ada kandungan ginseng sama sekali.

Pada kenyataannya, pemilik warung meracik minuman oplosan tersebut dengan etanol dan air mineral.

AKP M Fachrur Rozi berujar, merujuk keterangan pemilik warung angkringan sekaligus penjual miras oplosan tersebut, cairan ginseng dagangannya itu merupakan campuran dua liter etanol, air mineral satu galon, dan pewarna makanan.

Kepolisian menunjukkan barangbukti miras oplosan dari pemilik warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022)
Kepolisian menunjukkan barangbukti miras oplosan dari pemilik warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022) (DOKUMEN POLSEK MLONGGO POLRES JEPARA)

Dalam penyelidikannya, polisi juga menemukan fakta lain.

Harga per paket minumannya Rp 30 ribu, yakni sebotol besar etanol dioplos dengan minuman suplemen dan minuman bersoda.

"Para korban habis lebih dari sepuluh paket. Jadi ginseng itu hanya nama atau sebutan untuk miras oplosan tersebut, sejatinya etanol ditambah air saja," terang AKP M Fachrur Rozi.

Ironisnya, miras oplosan hasil racikan tangan pemilik warung angkringan tersebut dikonsumsi berlebihan dalam durasi seharian hingga berujung merenggut nyawa delapan pemuda itu.

"Dari pemilik warung kami sita 1 jeriken berisi 10 liter etanol, 4 jeriken berisi 5 liter etanol, 2 sachet minuman suplemen dan lain-lain," kata AKP M Fachrur Rozi.

Baca juga: Satpol PP Tegaskan Penjualan Miras di Kabupaten Bogor Dilarang

Kronologi Kejadian

Mengurai kronologi kejadian, AKP M Fachrur Rozi angkat bicara.

Diungkap AKP M Fachrur Rozi, ada 10 orang yang ikut pesta miras tersebut, Sabtu (29/1/2022) sore.

Dalam kondisi mabuk berat, para pemuda itu sempat pulang ke rumah.

"Mereka minum ginseng dioplos dengan minuman bersoda. Kemudian setelah pesta miras, para pemuda tersebut pulang ke rumah dalam keadaan mabuk berat, namun empat korban sampai hari Minggu belum sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia," kata AKP M Fachrur Rozi.

Kepolisian menunjukkan barangbukti miras oplosan dari pemilik warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022).
Kepolisian menunjukkan barangbukti miras oplosan dari pemilik warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022). (DOKUMEN POLSEK MLONGGO POLRES JEPARA)

Berdasarkan data Satreskrim Polres Jepara, keempat korban yaitu SG (20), JR (20), FY (20), dan DJ (21). SG (20) dan JR (20) tewas di rumah pada Minggu (30/1/2022) tengah malam.

Kemudian, FY (20) tewas di rumah pada Senin (31/1/2022) pukul 09.00 WIB. Sementara itu, DJ (21), nyawanya tak tertolong saat menjalani perawatan di RSI Jepara pada Senin (31/1/2022).

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, Wanita Berpakaian ASN Joget Sambil Cekek Botol Miras

Dari hasil visum luar tim medis Puskesmas Mlonggo, kondisi dada ketujuh korban diketahui menghitam diduga akibat pengaruh mengonsumsi miras oplosan.

"Meninggal dunia akibat menenggak miras oplosan, ginseng dicampur minuman bersoda," ujar AKP M Fachrur Rozi.

Selain itu, polisi juga memastikan tak ada tanda-tanda bekas penganiayaan dari jasad para korban.(*)

(Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved