Momen Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Palu Disorot Media Asing, Sosok Tili Go Internasional
Salah satu kantor berita terbesar di dunia, Reuters, mengabarkan berita tentang buaya berkalung ban yang akhirnya bebas setelah 6 tahun.
Dua upaya pertamanya untuk menyelamatkan hewan itu gagal karena talinya tidak cukup kuat untuk menahan beratnya, katanya, sebelum beralih ke tali nilon yang digunakan untuk kapal tunda.
“Saya sudah kelelahan jadi saya membiarkan mereka menyelesaikan penyelamatan. Buaya itu sangat berat, semua orang berkeringat dan menjadi sangat lelah,” kata Tili pada The Guardian, Selasa (8/2/2022).
Tili mengalahkan pihak berwenang untuk menangkap karena mereka tidak memiliki peralatan yang tepat untuk penyelamatan di sungai, yang menampung lebih dari 30 buaya lainnya.
Baca juga: Tak Sia-sia Usaha Tili Demi Selamatkan Buaya Berkalung Ban, 3 Minggu Nongkrong Siapkan Makanan Ini
5. DW
Media selanjutnya adalah Deutsche Welle (DW). Pemberitaan yang ditulis bersumber dari AFP.
DW menulis petugas konservasi telah mencoba memancing buaya dari sungai sejak 2016.
"Para ahli, termasuk presenter acara satwa liar Australia Matthew Nicolas Wright dan sesama pengamat buaya Chris Wilson, mencoba peruntungan mereka, seperti yang dilakukan pakar AS Forrest Galante. Namun, setiap upaya mereka gagal," tulis DW, Selasa (8/2/2022).
DW menulis tentang Tili sebagai seorang penjual burung berusia 34 tahun yang tinggal lebih dari 1.000 kilometer jauhnya di pulau Jawa, untuk melakukan perjalanan ke bantuan reptil yang terserang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Palu Disoroti Media Asing..."