Nasib Pilu Bocah 11 Tahun Dipaksa Jadi Juru Parkir, Harus Bawa Uang Rp 200 Ribu: Kalau Tidak Disayat

Peristiwa memilukan itu terjadi di Bandar Lampung dan menimpa seorang bocah berinisial A (11), oleh ibu kandungnya sendiri yang berinisial E.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.COM/DOK. Komnas PA Bandar Lampung
Anak korban kekerasan, A (11) setelah melakukan pemeriksaan visum. Korban disiksa oleh ibu kandungnya sendiri. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mencari nafkah sehari-hari tentunya merupakan kewajiban orangtua terhadap anak-anaknya.

Tak hanya memberi nafkah, orangtua juga seharusnya bisa menjadi pelindung bagi anaknya sendiri.

Ketika anak mendapat perlakuan buruk di luar rumah, orangtua seharusnya bisa jadi tempat pulang yang aman bagi anak-anaknya.

Namun hal itu rasanya tak berlaku untuk bocah berusia 11 tahun ini.

Sebab, bukannya mendapat perlindungan dari orangtuanya, ia malah dipaksa untuk mencari uang.

Bocah berinisial A itu malah diwajibkan untuk membawa pulang uang Rp 200.000 per harinya.

Jika tidak membawa pulang uang sesuai nominal yang diinginkan sang ibu, ia akan mendapat siksaan.

Siksaan yang diterima bocah itu pun sangat pedih, ia harus menahan sakit goresan silet yang ditorehkan sang ibu.

Untuk memenuhi keinginan ibunya itu, ia dipaksa untuk jadi juru parkir di sebuah minimarket.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Bandar Lampung dan menimpa seorang bocah berinisial A (11), oleh ibu kandungnya sendiri yang berinisial E.

Baca juga: Temukan Benda Ini di Dalam Kerangkeng Milik Bupati Langkat, Polisi Duga untuk Siksa Penghuni

Baca juga: 12 Tahun Dipendam, Shannon Wong Calon Mantu Venna Melinda Unggah Video Disiksa Orangtua: Aku Depresi

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa (Andi) menuturkan, berdasarkan pengakuan korban, ibu kandungnya itu memaksa dirinya untuk bekerja menjadi juru parkir.

Pekerjaan sebagai juru parkir itu terpaksa ia jalani di sebuah minimarket yang tidak jauh dari kediaman mereka.

"Korban dipaksa bekerja jadi tukang parkir kendaraan di minimarket dengan target Rp 200 ribu per hari," kata Andi dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).

Tak hanya meminta anaknya untuk bekerja sebagai tukang parkir, sang ibu juga kerap menyiksa korban jika tak bawa uang sesuai keinginannya.

Menurut penuturan korban, ibunya itu akan menyiksa dan menyakitinya jika ia pulang tidak membawa uang sebanyak Rp 200.000, sesuai yang diminta ibunya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved