Kedelai Langka di Indonesia, Mendag Ungkap Penyebabnya, Cuaca Buruk hingga Pakan Babi di China

Ternyata selain hal tersebut, naiknya harga kedelai juga dipengaruhi oleh kebutuhan besar di China.

Editor: khairunnisa
Humas IPB
Ilustrasi - Kedelai 

Ia mengatakan bahwa China memborong kedelai dari Amerika Latin dan dan Amerika Serikat.

Oke menjelaskan bahwa peternakan babi di China pada 2018-2019 terkena demam babi Afrika, hal itu yang menyebabkan pemerintah China mereformasi peternakannya menjadi lebih bersih dan modern.

Sehingga membutuhkan banyak kedelai untuk pakan babi.

Baca juga: Mulai Mogok Produksi per Hari Ini, Perajin Tempe di Kota Bogor: Kalau Terus Naik, Kita Makan Apa?

"Nah begitu reformasi peternakan babi dibikin, SOP yang bagus maka butuh kedelai banyak untuk pakan babi. Sehingga, China ini memborong kedelainya," kata Oke Nurwan saat dikonfirmasi Kompas TV, dilansir oleh TribunNewsBogor.com pada Senin (21/2/2022).

Oke Nurwan pun menambahkan bahwa awalnya China membeli kedelai dari Argentina dan Brazil, namun produksi dari kedua negara tersebut terganggu.

Sehingga China beralih mengimpor kedelai dari Amerika Serikat.

Di sisi lain, Indonesia selama ini memasok kedelai untuk bahan dasar pembuatan tahu dan tempe sebagian besar dari Amerika Serikat.

Dikarenakan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya mencapai 3 ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mencukupi tidak sampai 5% dari kebutuhan tersebut.

Yaitu hanya sekitar 500 - 750 ton per tahunnya.

Tempa di Pasar Bogor
Tempa di Pasar Bogor (TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu)

Permasalahan tersebut mendorong pemerintah untuk mengimpor kedelai guna menutupi kebutuhan nasional, salah satunya dari Amerika Serikat.

Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2021, Amerika Serikat menjadi pemasok utama kedelai di Indonesia yaitu sekitar 2,15 juta ton.

Baca juga: Pengganti Kedelai, IPB University Kenalkan Kacang Tunggak Jadi Bahan Baku Tempe

Selain itu, alasan menggunakan kedelai impor dari AS adalah kualitasnya yang jauh lebih unggul.

Lutfi menerangkan bahwa saat ini Kementerian Perdagangan tengah menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional.

"Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa," ucap Muhammad Lutfi.

(Fathia Oktaviani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved