Bikin 6 Anak Jadi Yatim, Siasat Santri Bunuh Pak Guru Terungkap, Pakai Benda Ini Agar Tak Ketahuan
Segera mengutarakan keinginannya kepada Eko Hadi Prasetyo, dua remaja itu kecewa karena permintaannya tak digubris.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com menjelaskan jika kedua pelaku remaja ini awalnya hanya ingin membuat gurunya pingsan agar bisa mengambil kembali ponsel milik HR.
Pukulan bertubi-tubi tersebut menyebabkan korban mengalami luka robek di bagian kepala, pelipis serta leher dan punggung belakang.
Baca juga: Dicegat 2 Muridnya Setelah Solat Subuh, Nasib Pak Guru Berakhir Tragis Gara-gara Jalankan Amanah
Kronologi Pembunuhan
Sekira pukul 05.30 WITA, HR dan AB memukuli Eko Hadi Prasetyo secara membabi buta.
Melihat gurunya terkapar dan berdarah, dua murid itu pun kabur. Namun sebelum kabur, mereka membuka paksa jok motor Eko Hadi Prasetyo dan langsung mengambil ponsel HR.
Ditinggalkan muridnya usai dipukuli, Eko Hadi Prasetyo meringis kesakitan.
Di momen itu pula, warga berbondong-bondong menghampiri Eko Hadi Prasetyo yang nyaris meregang nyawa.
Eko Hadi Prasetyo ditemukan warga di jalan samping Pondok Pesantren Kampus Putra yang berada di Jalan Assadag, Gang 4 RT 18 kelurahan Mugirejo, kecamatan Samarinda Utara.
Saat ditemukan, sang guru dalam kondisi tengkurap dengam luka berat di bagian kepala. Satu balok kayu berada di bawah tangan kanan, dan satu balok di bawah kedua kaki korban.

Sementara sandal jepit korban berjarak 1 meter dari tubuh korban. Tak jauh dari korban, terdapat motor jenis matic milik Eko Hadi Prasetyo yang sudah rebah dengan kondisi jok terbuka.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun setelah satu jam, korban menghembuskan napas terakhirnya.
Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Lebak Diserang Orangtua Murid, Tak Terima Anaknya Ditegur Soal Minuman
Eki (33), salah satu saksi mengatakan saat ditemukan, Eko Hadi Prasetyo baru pulang dari shalat.
"Pak Eko (korban) ini sepertinya habis salat. Soalnya masih pakai baju koko dan sarung," tuturnya.
Kasus pengeroyokan guru Ponpes itu segera ditangani Polsek Sungai Kunjang.