Kuliner Bogor
Jarang Ada yang Tahu, Ini Cerita Dibalik Kuliner Dodongkal khas Bogor
Oleh sebagian orang, Dodongkal ini juga kerap disebut sebagai bolu tradisional dan dianggap menjadi kuliner nostalgia.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
"Kuli itu, katanya gak dikasih uang, dikasihnya itu bubuk beras. Karena beras waktu itu susah, ya dibikin sebisanya," kata Dadan Hamdani.
Atas kreatifitas warga Bogor waktu itu, mereka mencoba memasak bubuk beras tersebut dengan cara disaring kembali agar lebih halus kemudian dimasak dengan dicampur adonan lain berupa gula aren dan kelapa.
Bentuk dari Dodongkal ini pun cukup khas yakni berbentuk kerucut karena di masa lalu dimasak menggunakan langseng dan kukusan aseupan tradisional yang berbentuk kerucut mirip dengan tempat memasak tumpeng.
Setelah itu, makanan yang dihasilkan dari adonan bubuk beras ini populer di kalangan warga lokal Bogor karena rasanya gurih, manis serta tetap bikin perut kenyang.
"Dulu dijadikan makanan untuk sarapan pagi, atau ngopi sore," kata Dadan.
Makanan Dodongkal ini pun terdengar sampai ke telinga penjajah Belanda setelah ada dari mereka yang mencobanya.
Pesanan Dodongkal kemudian berdatangan dari penjajah Belanda untuk acara-acara mereka seperti acara di gedung gubernur jenderal Belanda yang saat ini menjadi Istana Bogor.
"Jadi ini dulu dimakan juga sama orang Belanda, karena mirip bolu kan, dipesan seperti untuk acara-acara," kata Dadan.
Karena bernilai ekonomi, warga Bogor pun menekuni pembuatan Dodongkal ini.
Sampai akhirnya mesin penggiling beras muncul, warga tak lagi mengandalkan bubuk beras sisa atau menumbuk sendiri, melainkan menggunakan beras yang langsung digiling menjadi tepung.
Dadan mengatakan, di daerah lain Dodongkal ini disebut Aug atau Awug, namun sedikit berbeda dari bahan-bahan pembuatannya karena Aug ini kependekan dari adonan, uyah (garam) dan gula, tanpa menggunakan kelapa.
"Dodongkal yang bikin khasnya itu karena bertahan sampai sekarang. Karena jadi khas, peminatnya jadi banyak. Pembuatnya ada, peminat banyak," ungkap Dadan Hamdani.
Dodongkal yang dijual oleh Dadan di Jalan Juanda Kota Bogor ini kerap ramai pembeli dan bisa dinikmati dengan harga terjangkau yakni Rp 10 ribu per porsinya.