Dikira Sudah Meninggal Usai 30 Tahun Merantau, Kehadiran Pria Tua Disambut Isak Tangis Keluarga
Muhadi menjelaskan, sekitar 30 tahun silam ia pamit kerja merantau ke Malaysia untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Mulai membuat anyaman bambu, membuat kendang, hingga buruh cangkul.
Di wilayah tersebut, banyak orang tidak mengenal Muhadi.

Namun warga menyebut Muhadi dengan nama lain yakni Wak Cangkol.
“Warga disana tidak ada yang tahu kalau Namanya Muhadi. Beliau ini lebih dikenal dengan nama Wak Cangkol. Karena sering mencangkul lahan garapan warga,” terang Aiptu Haris.
Selama puluhan tahun di Labuhanbatu, Muhadi membuat gubuk di samping rumah orang dan tinggal seorang diri.
Jauh dari layak, tempat tinggal Muhadi berbahan bambu dan kayu, dengan lebar sekitar 1x2 meter.
Baca juga: Merantau ke Kampung Orang, Husaeri Langsung Pulang Dengar Sang Istri Diarak Warga, Tabiatnya Terkuak
“Tidak tinggal di rumah orang. Tapi membuat gubuk disamping rumah orang, dengan lebar kurang lebihnya 1x2 meter. Sempit sekali hanya bisa untuk tidur,” terang Aiptu Haris.
Sebelumnya, Muhadi hilang kontak selama puluhan tahun.
Anak Muhadi sempat mencari, namun hanya sampai di Jambi karena kehabisan uang saku dan kembali pulang.
Karena penantian yang panjang dan tidak ada kabar sama sekali, pihak keluarga sempat mengira Muhadi sudah meninggal dunia.
Belakangan diketahui, Muhadi ditemukan selamat, dan sempat tatap muka melalui saluran panggilan video yang difasilitasi pihak Polres Labuhanbatu dengan Polres Trenggalek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, Muhadi Kini Pulang, Kedatangannya Disambut Ratusan Warga"