22 Nama Jalan Diganti Anies, Anggota DPRD DKI Ungkap Kecurigaan: Kenapa Gak Dari Awal Jadi Gubernur?
4 bulan sebelum lengser dari DKI Jakarta, Anies Baswedan mengubah 22 nama jalan di Ibu Kota, anggota DPRD DKI ungkap kecurigaan ini
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
"Sebanyak 50 ribu warga Jakarta yang di repotkan untuk memperbaharui data.
Saya berharap di sisa waktu jabatan Gubernur, Pak Anies harus bertanggung jawab terhadap seluruh beban warga yang terdampak dalam perubahan nama jalan ini untuk merubah data yang bukan hanya persoalan KTP saja sampai selesai.
Jangan sampai ada yang tidak terlayani dengan baik. Terkadang apa yang sudah dijanjikan baik dari pihak Pemprov maupun Korlantas faktanya tidak semulus dalam pelaksanaanya di lapangan," tutur Kent.
Baca juga: Eks Stafnya Kini Dukung Anies, Ahok Bersuara: Tidak Ada Hubungan dengan Saya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu pun berharap, keputusan perubahan nama jalan ini tidak menjadi beban bagi Pejabat Gubernur nantinya.
Ia khawatir proses perbaikan dokumen, dan data warga tidak akan tuntas sampai akhir masa jabatan Anies.
"Jangan nantinya program perubahan nama jalan ini akan membebani Pj Gubernur kedepannya, karena dalam hitungan bulan Anies sudah tidak menjabat sebagai Gubernur DKI.

Saya khawatir bahwa proses perbaikan data dan dokumen warga yang terdampak perubahan nama jalan ini tidak akan selesai dalam waktu dekat," ungkap Kenneth.
Maka dari itu, politisi PDIP ini meminta agar Anies Baswedan mengkaji ulang soal aksi pergantian nama jalan di DKI Jakarta.
"Dan Saya barharap Pak Anies dapat meninjau ulang kembali pergantian nama jalan untuk tahap kedua ini. Pak Anies harus bisa mengkaji lebih dalam, seperti sejarah di lokasi jalan, konteks tata kota atau kawasan yang memiliki sejarah, hingga identitas khusus," pungkasnya.
Baca juga: Holywings Ditutup, PDIP Sindir Anies Baswedan Pansos Jelang Pemilu, PSI : Harusnya Pemprov DKI Malu
Ketua DPRD DKI : Kami Saja Tidak Diajak Ngobrol
Tak hanya Kenneth, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku tak heran banyak warga menolak pergantian nama jalan dengan nama tokoh Betawi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pasalnya, keputusan pergantian nama jalan itu dilakukan sepihak tanpa berkoordinasi dengan legislatif.
Oleh karena itu, Prasetyo pun mengaku tak heran bila Gubernur Anies Baswedan juga tak mengajak masyarakat duduk bareng untuk membahas pergantian nama jalan ini.
"Sebagai pemerintah daerah, sebagai pengayom, makanya ajak ngobrol. Tapi DPRD-nya saja enggak diajak ngobrol, bagaimana masyarakat?" ucapnya di Kepulauan Seribu, Kamis (30/6/2022).

Politikus senior PDIP ini pun dibuat makin kecewa lantaran usulannya mengganti nama Jalan Kebon Sirih menjadi Ali Sadikin tak didengar Anies Baswedan cs.