Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kota Bogor Tertular Fenomena Citayam Fashion Week, DP3A Sebut Lokasinya di SSA

Sekretaris DP3A Kota Bogor Ana Ismawati menjelaskan, pihaknya mulai fokus untuk melakukan upaya perlindungan anak terkait fenomena fashion SCBD.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Sekretaris DP3A Kota Bogor saat dijumpai di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor dan menjawab keyakinan bisa naik status KLA, Jumat (22/7/2022). 

Ana pun menggambarkan resiko jika tidak diberikan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan perlindungan itu sendiri.

Sebab, dari hasil temuannya dilapangan, para anak-anak yang memeriahkan fenomena ini tidak selalu memikirkan kewajibannya yang harus diemban.

"Contoh edukasi kita saat dilapangan hampir seluruh anak ketika edukasi dan diajak ngobrol, diskusi, mereka tidak mempunyai dan membawa identitas. Saya bilang punya ga sih identitas? Mereka jawab punya bunda. Misalnya dia dirumahnya punya kartu pelajar atau punya kartu identitas penduduk. Tetapi, itu tidak mereka bawa.

"Itu kan harus kita sadarkan kepada mereka bahwa membawa identitas itu penting. Itu yang kita sadarkan dan ruang edukasi bahwa mereka dengan kepolosannya harus sadar juga dan kita ingatkan," ungkap Ana.

Edukasi dan sosialisasi itu, diakui Ana, akan terus dilakukan dengan melibatkan pihak lainnya di Kota Bogor.

Bahkan, saat ini, DP3A fokus untuk menggali faktor-faktor yang menyebabkan para anak-anak itu menghabiskan waktunya di jalan.

"Itu diskusi kita bangun bahkan kita sampai lebih menggali sesungguhnya apa sih yang mereka rasakan. Rata rata yang mereka rasakan adalah kebosenannya dirumah sehingga jalan dan mengekspresikan diri," tambahnya.

Ana pun optimis bisa menekan angka kekerasan pada anak dan perempuan dengan edukasi yang digencarkan saat ini.

Walaupun diakui Ana, kreatifitas merupakan hak dari anak untuk bisa mengekspresikan dirinya masing-masing.

"Kekerasan terjadi karena efek kurang kontrol dan kendali. Ketika mereka berkomunitas tetapi tidak diingatkan tentang hak dan kewajibannya melekat akhirnya seperti itu. Ini yang terus kita bangun prinsipnya," tandasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved