Pantas SBY Ketar-ketir AHY Sulit Maju Pilpres, Prayitno Sebut Anies Baswedan Punya Peran Berbahaya
Analis Politik sebut SBY risau Anies Baswedan dipanggil KPK yang berimbas AHY tidak bsa maju Pilpres 2024. In peran bahaya Gubernur DKI Jakarta.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Damanhuri
Bagi Adi Prayitno, hal tersebutlah yang membuat SBY menyebut soal kecurangan dirinya perlu 'turun gunung'.
Karena hal tersebut menyangkut putra mahkota SBY yang tidak bisa maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Ini soal bagaimana menyelamatkan gerbong dan kepentingan politik mereka," tegasnya.
Bahkan dirinya juga menyinggung, soal SBY yang menganggap dua poros itu sebagai intervensi maupun jegal menjegal yang tidak disebutkan pada masanya tahun 2014 hingga 2019.
"Itu dua poros, tapi SBY tidak ngomong itu sebagai upaya yang dianggap batil curang dan tidak jujur," tandasnya
Anies Baswedan Penuhi Panggilan KPK

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan menjalani pemeriksaan di KPK terkait dugaan korupsi ajang balap Formula E.
Selama belasan jam berada di KPK, tampak momen Anies Baswedan datang tanpa pengawalan ajudan.
Anies Baswedan juga membawa map biru dan membawa mikrofon sendiri.
KPK telah melakukan penyelidikan kasus ini sejak akhir 2021.
Di sisi lain, Ketua KPK Firli Bahuri membuka suara soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa lembaganya terkait kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaran ajang Jakarta E-Prix atau Formula E.
Firli mengatakan Anies dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi dalam penyelanggaraan Formula E.
Baca juga: Kode Keras AHY dan Anies Baswedan Bersatu di Pilpres Jadi Sorotan, Guru Besar UPI: Ada yang Kegeeran
"Kita kan ingin membuat terangnya suatu peristiwa, apakah peristiwa itu pidana atau bukan. Itulah dibutuhkan keterangan seseorang," kata Firli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022) lalu dikutip Tribunnews.com.
Firli memastikan tak ada yang istimewa terhadap pemeriksaan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu.
"Jadi pemeriksaan Pak Gubernur DKI sekarang sama dengan pemeriksaan terhadap orang-orang lain, sama, enggak ada yang lebih, enggak ada yang istimewa," ujarnya.