Gempa Bumi Cianjur

Kisah Rumah yang Masih Berdiri di Tebingan Longsor, Ada Kejadian Misterius Bikin Pemiliknya Kapok

Ada satu bangunan rumah yang selamat dari longsoran di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Ist/TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ada satu bangunan rumah yang selamat dari longsoran di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. 

Diketahui, rumah singgah GS ini diambil dari nama pemiliknya yakni Ganda Sugita, yang merupakan warga asal Cianjur.

"Bangunan itu itu milik GS. Sering dijadikan rumah singgah dari dulu. GS itu nama pemiliknya," kata Yanto (62), saat dijumpai di lokasi longsor, Kamis (24/11/2022).

Yanto diketahui merupakan pemilik warung yang tergerus tanah lonsor di lokasi tersebut.

Ia tahu betul kisah dari sang pemilik rumah tersebut karena bertahun-tahun berada di sana.

Menurut Yanto, rumah singgah GS itu sudah cukup lama tidak ditempati oleh pemiliknya.

Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

"Ya ada mungkin dari tahun 80-an atau sekitar 90-an lah gak ditempatin. Sekarang-sekarang saya jarang melihatnya lagi," ungkapnya.

Yanto mengungkapkan, bangunan yang berada di atas perbukitan ini awalnya merupakan lahan kosong.

Lahan kosong itu memang merupakan daerah resapan air di kawasan ini, yang juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Baca juga: Kesaksian Sopir Angkot yang Selamat dari Longsor Saat Gempa Cianjur, Loncat Bareng Penumpang

Namun GS yang saat itu dikenal sebagai juragan keramik, membeli lahan yang luasnya sekitar 3 haktare.

"Lahan kosong terus dibeli sama GS, baru dibangun dan dikelola beberapa bangunan," ungkapnya.

Meski membangun rumah di lahan tersebut, menurut dia, GS tidak tinggal di sana.

GS menjadikan bangunan itu sebagai rumah singgah yang ia kunjungi setiap satu minggu sekali.

"Gak tahu sudah berapa lama beli itu. Dulu kudanya juga banyak, seperti rodanya ada. Dulu ada kuda ketika sering ke sini. Ada seminggu sekali ya kalau ke sini," tambahnya.

Namun menurut pemilik warung lainnya, Ahman, ada kejadian misterius yang membuat GS tidak kembali mengunjungi bangunannya itu.

GS pun akhirnya meminta bantuan warga Cibereum untuk mengelola lahan miliknya itu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved